Rumah Wah Juragan Warteg Berdiri di Tengah Proyek Tol Trans Jawa

Rumah mewah juragan warteg itu satu-satunya rumah warga yang berdiri di tengah pembangunan jalan Tol Trans Jawa.

oleh Fajar Eko Nugroho diperbarui 19 Sep 2016, 11:31 WIB
Rumah mewah juragan warteg itu satu-satunya rumah warga yang berdiri di tengah pembangunan jalan Tol Trans Jawa. (Liputan6.com/Fajar Eko Nugroho)

Liputan6.com, Tegal - Sebuah rumah mewah berlantai dua masih berdiri tegak di tengah proyek pembangunan jalan Tol Pejagan-Pemalang Seksi 3 dan 4 di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Rumah mewah milik juragan warung tegal (warteg) di Jakarta bernama Sanawi (40) itu menjadi satu-satunya rumah warga yang masih utuh.

Sementara, 27 rumah warga yang berada di sekitarnya telah rata dengan tanah. Para warga pemilik rumah membongkarnya sendiri lantaran telah sepakat dengan harga pembelian dari panitia pembebasan tanah jalan tol.

Di bagian depan rumah juragan warteg itu terpasang bendera biru bertuliskan rumah belum dibayarkan oleh tim pembebasan lahan Tol Pejagan-Pemalang seksi 3 dan 4. Rumah itu tepatnya berlokasi di Desa Sidakaton, Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal.

Sanawi sebagai pemilik rumah tidak tinggal di tempat itu, melainkan tinggal di Jakarta bersama istrinya. Sementara, rumah miliknya ditinggali kedua orangtua Sanawi, yakni Tarmidi dan Taryuni.

Ayah Sanawi, Tarmidi, mengatakan pihak panitia pembebasan tanah jalan tol hanya menyanggupi membayar ganti rugi Rp 1,5 miliar atas rumah tersebut.  

"Panitia memang sudah menyanggupi ganti rugi Rp 1,5 miliar. Tapi anak saya tidak mau dan meminta ganti rugi rumah dan tanah sebesar Rp 2 miliar. Akhirnya hingga kini belum ada kesepakatan pembayaran dan rumah masih berdiri," ucap Tarmidi di Tegal, Jateng, Minggu, 18 September 2016.

Manurut Tarmidi, uang ganti rugi senilai Rp 1,5 miliar itu tidak cukup untuk membeli tanah dan membangun rumah seperti rumah milik anaknya tersebut.  

"Lihat saja bangunan rumahnya berlantai dua full bangunan dan ukurannya lumayan. Uang segitu kalau untuk beli lahan dan bangun lagi kan tidak cukup," ucap dia.

Kendati demikian, kata dia, Tarmidi berharap segera ada kesepakatan harga antara anaknya dan panitia pembebasan lahan tol. "Ya mudah-mudahan bisa segera sepakat," ujar dia.

Sementara itu, Pimpinan Proyek Tol Pejagan-Pemalang dari PT Pejagan Pemalang Toll Road (PPTR), Mulya Setiawan, membenarkan jika masih ada pemilik satu rumah yang belum sepakat terkait ganti rugi lahan di wilayah Kabupaten Tegal.  

"Di sini kami kan hanya membangun saja, urusan pembebasan lahan sepenuhnya dilakukan PPK," ucap Mulya.  

Proyek pembangunan jalan Tol Trans Jawa ruas Pejagan-Pemalang kini tengah memasuki Kabupaten Tegal. PT Pejagan Pemalang Tol Road kini tengah merampungkan pembangunan pondasi jembatan dan jalan layang yang melintasi perlintasan sebidang.  

Ruas Tol Pejagan-Pemalang seksi 3 dan 4 ini rencananya sudah bisa dilalui pada arus mudik Lebaran 2017 mendatang.  

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya