Liputan6.com, New York - Para pendukung ISIS tidak berlama-lama untuk 'merayakan' ledakan keras yang terjadi di kawasan Chelsea, New York, dan telah melukai setidaknya 29 orang.
Padahal, penyidikan belum tuntas dan belum ada kelompok yang mengaku bertanggungjawab.
Baca Juga
Advertisement
Dikutip dari Vocativ pada Senin (19/9/2016), seorang pengguna Twitter dengan akun 'I am ISIS, come and block me' sempat sesumbar, "Singa-singa kalifah sedang mengaum di New York, kami menyebabkan kepedihan dalam rumahmu, wahai pendukung Salib."
Tak lama kemudian, akun itu ditangguhkan.
Seorang pengguna Twitter lain dengan nama 'The Lone Wolves' mencuit, "Ya Tuhan bakarlah Amerika, balaskan dendam dalam nama hamba-hamba yang tertekan dan darah umat."
Akun itu menggunakan tagar #ExplosionManhattanNewYork.
Beberapa pengguna lain berkicau tentang "kabar-kabar gembira yang terus berdatangan" dari New York.
Seorang pengguna yang berkaitan dengan Al Qaeda di Suriah juga menulis, "Oh Tuhan, lawanlah Amerika, kepala kaum kafir. Oh Tuhan, hitung mereka dan bunuhlah satu demi satu, dan jangan menyisakan satupun di antara mereka."
Ternyata, tagar #ExplosionManhattanNewYork menjadi populer di kalangan pengguna lain, kebanyakan dari Saudi Arabia. Kendati demikian, mereka sepertinya tidak ada hubungan dengan kelompok teror manapun walau memang kritis terhadap Amerika, demikian diulas Vocativ.
Sejumlah netizen lain mengemukakan kekhawatiran bahwa ledakan tersebut adalah "dalih lain bagi Amerika untuk menduduki negara lain" dan "Trump akan menyalahkan kaum Muslim supaya menang pemilu sebagai skenario yang digadang-gadangnya."