Liputan6.com, Jakarta Ciptaan Anak muda Indonesia dalam bidang Iptek terbukti dapat bersaing bahkan menang dalam persaingan global.
Robot ciptaan beberapa Mahasiwa Univesitas Indonesia, misalnya, ternyata berkelas dunia karena mampu menempati peringkat kelima dalam kompetisi robot tingkat dunia di Virginia, Amerika Serikat, pada bulan Juli ini. Robot yang berbentuk kapal laut dan kapal selam yang masing masing dinamakan Makara 05 dan Makara 06 adalah drone tanpa awak berhasil memukau ilmuwan-kawakan di negera Paman Sam tersebut.
Advertisement
Dengan bersemangat Hitomi Hadinuryana, mahasiswa Teknik Perkapalan Universitas Indonesia, menerangkan keaslian dan keunggulan robot yang diciptakannya bersama beberapa mahasiswa UI lainnya.
“Keunggulan Makara 05 dan Makara 06 adalah maneuverability (kemampuan manuver), kecepatan, kestabilan, serta kemampuan merekam gambar, video, dan deteksi bentuk baik di permukaan maupun bawah laut,” kata Hitomi yang tergabung dalam Autonomous Marine Vehicle Team Universitas Indonesia (AMV UI) sesaat setelah ikut kompetisi tersebut.
Ajang ini merupakan kompetisi internasional bergengsi yang ditunjukkan kepada para peneliti robot di bidang kemaritiman (aquatic robot) dari seluruh dunia.
Kedua robot ini dapat mengalahkan karya-karya dari banyak universitas kelas dunia dari berbagai negara termasuk University of Michigan, AS, University of Ulsan, Korea Selatan dan Embry-Riddle Aeronautical University, AS.
Selain Hitomi, anggota lainnya adalah Zulfah Zikrina, Syifa Alfiah dan Aqil Athalla Reksoprodjo dari Jurusan Teknik Perkapalan, serta Aldwin Akbar Hermanudin dari Jurusan Teknik Komputer. Mereka menamai alat tersebut sebagai Unmanned Underwater Vehicle (UUV) dengan menggabungkan dua buah kendaraan bawah air, yaitu Autonomous Underwater Vehicle (AUV) dan Remotely Operated Vehicle (ROV).
Tim Autonomous Marine Vehicle dari Universitas Indonesia ini pada 2015 lalu mendapatkan hibah penelitian mahasiswa dari Tanoto Foundation, dan kemudian terpilih menjadi salah satu peserta yang lolos babak seleksi dan mendapatkan kesempatan untuk memamerkan inovasi mereka di Virginia.
“Ada tiga fungsi utama yang melatarbelakangi penciptaan alat ini. Untuk penelitian, dapat difungsikan mengobservasi dan pemetaan bawah laut. Untuk industri membantu mengecek pipa bawah air dan pembangunan lepas pantai. Dan untuk badan keamanan negara berfungsi sebagai penjinakan bom dan pemantauan bawah air," papar Zulfah, ketua tim ini, dalam acara media briefing Tanoto Student Research Awards di Annex Building, Jakarta, sebelum berangkat mengikuti kompetisi.
Kerberhasilan karya ini membuktikan bahwa anak-anak muda Indonesia dapat bersaing dan memenangkan persaingan global jika mendapatkan sokongan dari berbagai pihak.
Tim Autonomous Marine Vehicle Universitas Indonesia ini adalah pemenang pertama program dari Tanoto Student Research Awards, sebuah program tahunan yang diselenggarakan oleh Tanoto Foundation untuk mendorong para peneliti muda melakukan penelitian yang aplikatif dalam berbagai bidang.
Tanoto Foundation didirikan oleh Sukanto Tanoto dan Tinah Bingei Tanoto untuk mendukung upaya penanggulangan kemiskinan melalui tiga pilar kegiatan: Pendidikan, Pemberdayaan Masyarakat, dan Peningkatan Kualitas Hidup.
Sukanto Tanoto juga percaya bahwa generasi muda Indonesia perlu mendapatkan kesempatan untuk merealisasikan potensi diri mereka melalui berbagai kegiatan yang dilakukan Tanoto Foundation seperti Tanoto Student Research Awards.
"Sebagai bentuk dukungan kami kepada para peneliti muda Indonesia, Tanoto Foundation mendukung keberangkatan para mahasiswa UI ini berlaga di Kompetisi RoboBoat. Tentu saja kami berharap keikutsertaan tim UI hasil temuan memberikan hasil yang membanggakan untuk Indonesia. Tak kalah pentingnya, karya anak-anak muda dari Universitas Indonesia kami harapkan dapat menginspirasi lebih banyak lagi orang-orang muda yang meningkatkan kemampuan diri mereka. Juga untuk mendorong tampilnya peneliti peneliti muda Indonesia dari berbagai perguruan tinggi," ujar Sihol Aritonang, Ketua Pengurus Tanoto Foundation.
Dewan Juri Tanoto Student Research Award menilai kreasi ini merupakan sebuah inovasi yang berpotensi membantu pengembangan bidang kemaritiman Indonesia yang merupakan salah satu program prioritas Presiden Joko Widodo. Inovasi ini mengisi kekosongan minimnya teknologi untuk observasi bawah laut di Tanah Air.
(Adv)