Liputan6.com, Jakarta: Puti Guntur Soekarno, putri dari Guntur Soekarnoputra, mengaku memilih terjun ke dunia politik karena keinginannya sendiri. Perempuan anggota Komisi X DPR RI itu menyebut latar belakang pendidikannya di bidang ilmu sosial dan politik juga menjadi salah satu faktor. Hal itu tentu tidak terlepas dari lingkungan keluarga Puti yang hampir semuanya berkiprah di politik.
"Masing-masing perempuan mempunyai cara tersendiri untuk mengabdikan dirinya kepada negara. Saya mengekspresikannya dengan terjun ke dunia politik," tutur Puti di Senayan City Jakarta, Ahad (24/1). Ia yakin ini adalah keputusan tepat dalam hidupnya.
Tidak ada nasehat atau wejangan khusus dari sang ayah saat Puti mengungkapkan keinginannya untuk menjadi politisi. Bahkan, Guntur sempat bingung dan kaget atas keputusan putrinya itu. Selama ini Guntur memang dikenal sebagai keluarga Soekarno yang tidak mau berkiprah di politik. Ia selalu memberikan kebebasan kepada anak-anaknya untuk memilih jalan hidupnya masing-masing.
Nama besar mantan Presiden Soekarno bukan alat untuk menjadikannya seorang politisi. Walau mengaku bersyukur atas itu, ia merasa kualitas diri seseorang lah yang mengambil bagian penting dalam profesi ini. Politisi dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu bercita-cita ingin memajukan negara ini seperti yang sudah diperjuangkan kakeknya dulu.
Terkait suksesi kepemimpinan di tubuh PDIP, Puti mengatakan saat ini partai berlambang banteng tersebut masih solid, walau dalam beberapa waktu terakhir nama Guruh Soekarno Putra disebut-sebut sebagai sosok yang berpotensi menggantikan Megawati.
"Hubungan kekeluargaan kami (Guruh Soekarno Putra) dengan Ibu Megawati tetap. Visi misi politik kami sama. Asas perjuangan kami sama. Kita tunggu saja pada kongres nanti siapa yang pantas memimpin partai ini," ujar Puti. Ia menambahkan, silaturahmi adalah hal yang harus terus terjaga.
Menanggapi masalah Ujian Nasional yang belakangan ini ramai dibicarakan, Puti mengaku, ia dan segenap anggota Komisi X DPR RI tengah memperjuangkan hal tersebut. Ia menyebut, beberapa hari silam, Komisi X telah membuat Panitia Kerja (Panja) dan berkonsultasi dengan Mahkamah Agung. "Tugas kami di Komisi X adalah mengawasi berbagai keputusan yang dikeluarkan MA dan pemerintah terkait masalah ujian nasional ini," kata Puti.(WIL/YUS)
"Masing-masing perempuan mempunyai cara tersendiri untuk mengabdikan dirinya kepada negara. Saya mengekspresikannya dengan terjun ke dunia politik," tutur Puti di Senayan City Jakarta, Ahad (24/1). Ia yakin ini adalah keputusan tepat dalam hidupnya.
Tidak ada nasehat atau wejangan khusus dari sang ayah saat Puti mengungkapkan keinginannya untuk menjadi politisi. Bahkan, Guntur sempat bingung dan kaget atas keputusan putrinya itu. Selama ini Guntur memang dikenal sebagai keluarga Soekarno yang tidak mau berkiprah di politik. Ia selalu memberikan kebebasan kepada anak-anaknya untuk memilih jalan hidupnya masing-masing.
Nama besar mantan Presiden Soekarno bukan alat untuk menjadikannya seorang politisi. Walau mengaku bersyukur atas itu, ia merasa kualitas diri seseorang lah yang mengambil bagian penting dalam profesi ini. Politisi dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu bercita-cita ingin memajukan negara ini seperti yang sudah diperjuangkan kakeknya dulu.
Terkait suksesi kepemimpinan di tubuh PDIP, Puti mengatakan saat ini partai berlambang banteng tersebut masih solid, walau dalam beberapa waktu terakhir nama Guruh Soekarno Putra disebut-sebut sebagai sosok yang berpotensi menggantikan Megawati.
"Hubungan kekeluargaan kami (Guruh Soekarno Putra) dengan Ibu Megawati tetap. Visi misi politik kami sama. Asas perjuangan kami sama. Kita tunggu saja pada kongres nanti siapa yang pantas memimpin partai ini," ujar Puti. Ia menambahkan, silaturahmi adalah hal yang harus terus terjaga.
Menanggapi masalah Ujian Nasional yang belakangan ini ramai dibicarakan, Puti mengaku, ia dan segenap anggota Komisi X DPR RI tengah memperjuangkan hal tersebut. Ia menyebut, beberapa hari silam, Komisi X telah membuat Panitia Kerja (Panja) dan berkonsultasi dengan Mahkamah Agung. "Tugas kami di Komisi X adalah mengawasi berbagai keputusan yang dikeluarkan MA dan pemerintah terkait masalah ujian nasional ini," kata Puti.(WIL/YUS)
