Liputan6.com, Jakarta - Partai Golkar tidak akan buru-buru mendaftarkan calon pasangan yang didukungnya dalam Pilkada DKI Jakarta 2017. Sekretaris Jenderal Dewan Pengurus Pusat (Sekjen DPP) Partai Golkar Idrus Marham menegaskan partainya tidak akan gegabah hanya untuk mempercepat pendaftaran.
"Besok lah pendaftaran 21 September, bisa besok, bisa 23 September malam. Kenapa sih terburu-buru, terburu-buru tidak baik, sama kayak milih jodoh," ungkap Idrus di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Senin (19/9/2016).
Advertisement
Golkar telah mengusung petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai bakal calon Gubernur (bacagub) DKI Jakarta 2017. Idrus berharap Ahok akan melanjutkan duet dengan Djarot Syaiful Hidayat. Namun, Golkar hanya mengusung Ahok sebagai cagub, bukan cawagub.
"Sejak awal dukung Ahok, kita tidak pernah calonkan wakil karena dalam pengamatan dan kajian Partai Golkar. Pasangan ini (Ahok-Djarot) sudah cukup harmonis, chemistry kinerja baik dan prestasi," papar Idrus.
Akan tetapi, Djarot merupakan kader PDIP. Partai banteng moncong putih itu pun belum memutuskan akan mendukung Ahok atau tidak.
"Pasangan sudah bagus, ada prestasinya, kenapa tidak dilanjutkan saja? Tapi karena Djarot bukan kader Golkar, kita ke kembalikan ke PDIP," kata Idrus.
Dia hanya bisa meyakinkan PDIP, Ahok-Djarot merupakan pasangan baik. Mereka pun sudah menunjukkan harmonisasi dalam bekerja.
"Kami punya feeling politik pasangan itu jadi. Kami punya keyakinan, masa PDIP tidak mau memberikan pasangan yang sudah bagus? Kita berpikir untuk Jakarta," Idrus menegaskan.
Sementara, hari ini, Ahok menyatakan akan mendaftar ke KPU DKI pada 21 September 2016. Tanggal itu merupakan hari pertama pendaftaran calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta dibuka.