Risma: Didorong Maju Pilkada DKI Jadi Cobaan Saya

Risma mengatakan bahwa dirinya harus memerangi hawa nafsu dan ambisi memperoleh jabatan.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 19 Sep 2016, 17:51 WIB
Walikota Surabaya Tri Rismaharini

Liputan6.com, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menemui warga Jakarta yang yang tergabung dalam kelompok relawan Kami Ingin Risma ke Jakarta (Karisma Jakarta) di ruang sidang Balai Kota Surabaya. Puluhan relawan yang memakai kaus putih bertuliskan "Risma for DKI Jakarta" ini berdialog dengan wali kota yang karib disapa Risma itu.

Mereka menyampaikan harapannya kepada Risma supaya bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta untuk melawan petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Namun, Risma tak menjawab tegas permintaan para relawannya itu. Risma mengakui bahwa tawaran menjadi Gubernur DKI Jakarta sangat menggoda. Risma tak mau gegabah dalam mengambil keputusan, sebab di Pilkada DKI Jakarta bukan hanya memikirkan soal kalah dan menang, tetapi juga tanggung jawabnya kepada warga Surabaya.

"Sekali lagi, saya tidak berhak memilih dan memutuskan. Saya enggak mau nanti kalau di Padang Mahsyar ditanyain, Risma gimana kamu kok sampai menelantarkan warganya. Padahal saya sudah menyampaikan ke lurah, camat, bahkan kepala dinas," tutur Risma di hadapan relawan Karisma Jakarta di Balai Kota Surabaya, Senin (19/9/2016).

Risma mengatakan bahwa dirinya harus memerangi hawa nafsu dan ambisi memperoleh jabatan. Dia juga takut kalau menjadi sombong dan merasa paling mampu.

"Ini cobaan bagi saya. Apakah saya berubah atau tidak, kalau Tuhan menurunkan semua pasti akan selesai. Kalau saya kesulitan saya sampaikan ke Tuhan," kata Risma. 

Risma juga menceritakan bahwa selama ini dirinya selalu berdoa untuk kebaikan warga Surabaya, bukan untuk anak dan keluarganya. Dia tidak ingin hawa nafsu dan ambisinya justru merugikan rakyat Surabaya.

"Tadi malam saya berdoa agar warga Surabaya tidak tertimpa bencana, semoga sejahtera selalu. Yang saya utamakan itu warga Surabaya, bukan anak saya," ucap Risma.

Risma menegaskan bahwa menjadi wali kota, gubernur, bahkan presiden memiliki tanggungjawab yang sangat berat.

"Saya bisa saja bohong, tapi bagaimana mungkin membohongi Tuhan. Biar takdir Tuhan yang menentukan saya ke mana. Saya takut, jika nafsu dan ambisi saya bisa menutup petunjuk Tuhan. Makanya saya takut beneran," ujar Risma.

Setelah mendengarkan penjelasan Risma itu, Ketua Kelompok Relawan Karisma Jakarta, Yongki, malah makin yakin kalau Risma layak maju di Pilkada DKI Jakarta.

"Nah, apa yang Ibu Risma sampaikan itu membuat kami semakin yakin bahwa ibu Risma cocok menjadi pemimpin Jakarta. Kami akan terus bergerak dan bergotong royong mengusung ibu Risma untuk jadi Gubernur DKI Jakarta," ujar Yongki.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya