Luapan Kemarahan Maria Ozawa Salah Alamat?

Pekan lalu Maria Ozawa dibuat marah besar setelah detail pribadinya diunggah oleh seseorang yang diduga petugas Imigrasi.

oleh Citra Dewi diperbarui 19 Sep 2016, 19:19 WIB
Maria Ozawa (Balita.com)

Liputan6.com, Manila - Mantan bintang panas asal Jepang Maria Ozawa marah besar dengan perlakuan yang diduga dilakukan salah seorang petugas imigrasi Filipina. Pasalnya, rincian data pribadinya disebar di media sosial.

Wanita yang dikenal dengan Miyabi itu pun menuangkan kemarahannya dalam sebuah status di akun Facebook miliknya. Ia menulis bahwa tak semestinya petugas imigrasi membeberkan identitas orang-orang yang mereka periksa.

"Saya mencintai negeri ini dan saya melakukan yang terbaik selama berada di sini tapi bagaimana bisa saya tinggal di sini ketika ada orang-orang seperti itu? Bagaimana saya bisa percaya dengan orang? Jika peristiwa tersebut dilakukan oleh seseorang yang saya kenal atau sengaja dilakukan untuk bersenang-senang saya bisa memahami," tulis Ozawa di akun Facebook-nya.

"Namun yang terjadi orang yang melakukannya adalah seorang petugas imigrasi? Saya tidak bisa memercayai ini," tambahnya.

Ungkapan kekesalan itu ia lakukan setelah foto paspor dan Alien Certificate of Registration I-Card (ACR I-Card,) atau kartu identitas warga asing tinggal di Filipina miliknya, di-posting ke Facebook oleh seseorang bernama Armee Camzon, yang diduga merupakan petugas imigrasi.

Ini Detil Pribadi Bintang Panas Maria Ozawa yang Bocor ke Medsos (Facebook Maria Ozawa)

Di bagian depan ACR I-Card, terdapat detail seperti kewarganegaraan, juga tempat tanggal lahir pemilik kartu.

Setelah melakukan penyelidikan, The Bureau of Immigration (BI) atau Biro Imigrasi mengatakan bahwa pengguna Facebook yang memposting foto paspor Maria Ozawa bukan merupakan karyawan mereka.

"Namanya tidak tercantum dalam daftar karyawan," ujar juru bicara BI, Antonette Mangrobang, kepada GMA News Online.

Meski dalam Facebook Camzon tertulis bahwa dirinya adalah karyawan BI, Mangrobang mengatakan bahwa pengelola akun itu bisa jadi seorang penipu.


Sopir hingga Petugas Imigrasi

Sejauh ini pihak manajemen Maria Ozawa tidak akan menuntun secara hukum soal kebocoran informasi -- yang diduga dilakukan petugas imigrasi.

"Kami tak akan menuntut secara hukum karena percaya pihak imigrasi akan menginvestigasi kasus ini dan mengambil langkah tepat. Sebagai artis asing bekerja di Filipina, kami menghormati hukum dan Maria Ozawa percaya Biro Imigrasi Filipina adalah partner bagi seluruh warga asing di Filipina."

Bukan kali ini Ozawa protes terhadap warga Filipina. Pada bulan Juli lalu, ia memprotes layanan Uber dan Grab setelah sopirnya kerap menelepon dan membagi nomor teleponnya.

"Ya Tuhan! Sopir Uber dan Grab sudah membuatku gila! Hentikan menelpon dan mengirim pesan kepadaku," tulis Ozawa dalam Facebook pada 23 Juli lalu.

Ia telah mencoba memblokir para penguntit dengan mengubah nama dan nomor telepon.

"Sekarang, aku tak tahu bagaimana melindungi pribadiku kecuali aku menghapus apps ini. Sepertinya, aku harus membawa sopir pribadi dari Jepang ke Filipina," umpatnya.

Kemarahannya itu banyak disambut oleh para penggemarnya. Mereka meminta ia protes kepada Uber dan Grab.

Namun, tak sedikit yang menasihatinya untuk tak mempedulikan bahkan menggunakan identitas yang lain.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya