IHSG Lanjutkan Penguatan, Cermati Saham Pilihan Ini

Laju indeks harga saham gabungan (IHSG) akan bergerak di kisaran 5.234-5.358 pada Selasa pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 20 Sep 2016, 07:20 WIB
Pekerja menunjuk layar sekuritas di Jakarta, Senin (1/8). IHSG mengakhiri perdagangan hari ini ditutup di teritori positif. Seharian, IHSG bergerak di zona hijau dan ditutup melesat hingga nyaris 3%. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi naik pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Aliran dana investor asing yang mulai minim keluar dari pasar modal akan jadi pendukung kenaikan IHSG.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan IHSG berpotensi melanjutkan kenaikan dengan target level resistance 5.358. Sedangkan level support IHSG di kisaran 5.234.

Pergerakan IHSG masih terlihat dari berbagai faktor, antara lain aliran dana investor asing yang mulai minim ditambah jelang rilis data ekonomi soal suku bunga.

"Pergerakan IHSG itu juga dipengaruhi sejumlah faktor antara lain aliran dana investor asing yang keluar mulai sedikit. Kondisi ekonomi juga masih stabil," ujar William dalam ulasannya, Selasa (20/9/2016).

Sementara itu, Analis PT HD Capital Tbk Yuganur Widjanarko menuturkan aksi beli saham kapitalisasi besar dan lapis kedua pilihan telah mendorong IHSG sulit untuk terkoreksi ke level 5.100. IHSG akan berusaha untuk reli ke level resistance 5.410-5.470.

"IHSG akan bergerak di kisaran support 5.270-5.210-5.080-4.980 dan resistance 5.370-5.410-5.470," ujar dia.

Rekomendasi Saham

Yuganur merekomendasikan sejumlah saham yang dapat dicermati pelaku pasar antara lain saham PT Bank Jatim Tbk (BJTM), PT Astra International Tbk (ASII), dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT).

Sedangkan William memilih saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL), dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS).

Rekomendasi Teknikal

Yuganur memilih saham PT Astra International Tbk untuk dicermati pelaku pasar. Secara teknikal pola perbaikan jangka pendek dan menengah dapat digunakan sebagai akumulasi untuk kontinuasi kenaikan berikutnya ke Rp 8.600.

Ia merekomendasikan masuk saham PT Astra International Tbk di level pertama Rp 8.150, level kedua Rp 8.050, dan cut loss point Rp 7.950.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya