Liputan6.com, Jakarta - Nabila Putri terlibat satu produksi film yang sama dengan Gatot Brajamusti, yaitu Detachment Police Operation (DPO). Kini pria yang akrab disapa Aa Gatot itu tengah terlibat beberapa kasus kriminal, dari narkoba hingga pemerkosaan.
Selama proses syuting dilakukan, Nabila tidak melihat keanehan pada sikap Aa Gatot. Ia justru menganggap pribadi pemeran yang sekaligus eksekutif produser film tersebut sama dengan dirinya.
Baca Juga
Advertisement
"Aa orangnya hiperaktif, gue juga hiperaktif. Memang gue juga sangat excited terhadap sesuatu, jadi gue melihat dia juga begitu," ujar Nabila Putri, saat ditemui di kawasan Kebon Keruk, Jakarta Barat, Senin (19/9/2016).
Soal pemakaian senjata api di dalam film, Nabila Putri menanggapinya dengan santai. "Kami tahu itu asli. Ada pendamping, kami sudah dikasih tahu itu asli dan legal," ungkap Nabila.
Perempuan yang gemar dengan olah ragabela diri dan motor gede tersebut mengaku tidak tahu banyak soal senjata api tersebut. Baginya, peran yang ia mainkan hanyalah menjalani kontrak kerja. Soal senjata milik siapa, ia tak tahu menahu.
"Yah, karena sudah disediakan di sana, jadi kita enggak pernah kepo (ingin banyak tahu). Tahunya ya untuk syuting, bagaimana menembak, memegang senjata yang baik, dan lahan yang dipakai juga aman buat syuting dan memegang senjata," tutur Nabila Putri.
Dalam kesaksiannya terkait kepemilikan senjata api ilegal, Gatot Brajamusti menyatakan bahwa senpi yang tersimpan di kediamannya digunakan untuk keperluan syuting film Azrax. Sutradara film tersebut, Dedi Setiadi, meragukan pernyataan itu. (Rin)