Liputan6.com, New Jersey - Sebuah benda mencurigakan yang ditemukan dalam tong sampah dekat stasiun kereta api di New Jersey, Amerika Serikat, meledak pada Minggu dini hari. Ledakan terjadi saat tim penjinak bom mencoba melumpuhkan benda tersebut menggunakan robot.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Senin (19/9/2016), benda yang diduga bom tersebut ditemukan dua lelaki Minggu malam waktu setempat, dekat Stasiun Kereta Api Elizabeth yang melayani jalur transit timur laut New Jersey.
Advertisement
Penemu benda mencurigakan itu melaporkan melihat kabel dan pipa menyembul dari tas tersebut. Otoritas setempat menyatakan, kemungkinan masih ada bahan peledak lain yang belum ditemukan.
Sejumlah layanan kereta dihentikan akibat serangan dan penemuan bom di New Jersey dan New York. Termasuk layanan transit New Jersey, antara Stasiun Bandara Newark Liberty hingga Elizabeth.
Jalur kereta Amtrak New Jersey juga ditahan di Stasiun Penn Newyork. Sedangkan jalur kereta Amtrak New York ditahan di Trenton.
Sementara di New York, rekaman dari CCTV yang diperoleh kantor berita Associated Press menunjukkan, pecahan benda berhamburan dan warga berlarian panik sesaat setelah ledakan di kawasan Chelsea, Manhattan, New York, yang terjadi Sabtu lalu.
Tidak ada kerusakan bangunan akibat ledakan tersebut, namun 29 orang luka-luka. Seluruh korban luka saat ini dilaporkan telah keluar dari rumah sakit.
Sementara itu, sebuah benda mencurigakan yang ditemukan beberapa blok dari lokasi ledakan, tengah diperiksa oleh polisi. Hal ini untuk mencari tahu bagaimana benda itu dibuat, dan apakah terdapat kesamaan dengan benda yang menyebabkan ledakan pada Sabtu malam.
Pascaledakan di kawasan Chelsea, Manhattan, yang dikenal memiliki banyak galeri seni dan populasi kaum homoseksual yang cukup besar, New York mengerahkan 1.000 personel polisi dan Garda Nasional tambahan untuk pengamanan di berbagai terminal, stasiun, dan bandara.
Gubernur New York Andrew Cuomo menyebut peledakan ini sebagai tindakan terorisme. Namun Cuomo juga menegaskan belum ada bukti ledakan tersebut memiliki kaitan dengan ISIS ataupun terorisme internasional.
Biro Penyelidik Federal Amerika Serikat (FBI) kemarin menyebarkan foto seorang lelaki warga naturalisasi asal Afghanistan yang tengah dicari. Lelaki tersebut dicari untuk dimintai keterangan mengenai serangan bom di Manhattan New York pada Sabtu 17 September lalu.
Lelaki tersebut diidentifikasi bernama Ahmad Khan Rahami berusia 28 tahun. Wali Kota New York Bill de Blasio menyatakan kemungkinan Ahmad bersenjata dan membahayakan.