Jaket pelampung dipajang seperti sebuah pemakaman umum di dekat Gedung Parlemen London, Senin (19/9). Sebanyak 2.500 jaket pelampung yang usang ini pernah dipakai para pengungsi yang menyebrang dari Turki ke Pulau Chios, Yunani. (Daniel Leal-Olivas/AFP)
Seorang wanita berdiri di antara ribuan jaket pelampung para pengungsi, yang dipajang di dekat Gedung Parlemen London, Inggris, Senin (19/9). Aksi ini untuk memfokuskan KTT PBB tentang Mengatasi Gerakan Besar Pengungsi dan Migran. (Daniel Leal-Olivas/AFP)
Kondisi ribuan jaket pelampung para pengungsi, yang dipajang di dekat Gedung Parlemen London, Inggris, Senin (19/9). Berdasarkan data UNHCR setiap hari terdapat 11 orang, yang meninggal dunia saat menyebrang ke Eropa, sejak 2015. (Daniel Leal-Olivas/AFP)
Seorang wanita di antara jaket pelampung yang dipajang di dekat Gedung Parlemen London, Senin (19/9). Sebanyak 2.500 jaket pelampung yang usang ini pernah dipakai para pengungsi yang menyebrang dari Turki ke Pulau Chios, Yunani. (Daniel Leal-Olivas/AFP)
Ribuan jaket pelampung yang pernah dipakai oleh para pengungsi, yang dipajang di dekat Gedung Parlemen London, Inggris, Senin (19/9). Aksi ini untuk memfokuskan KTT PBB tentang Mengatasi Gerakan Besar Pengungsi dan Migran. (Daniel Leal-Olivas/AFP)
Jaket pelampung (lifejacket) dipajang seperti sebuah pemakaman umum di dekat Gedung Parlemen London, Senin (19/9). Berdasarkan data UNHCR setiap harinya terdapat 11 orang, yang meninggal dunia saat menyebrang ke Eropa, sejak 2015. (Daniel Leal-Olivas/AFP)