Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengatakan Papua tak bisa lepas dari hatinya. Tito menyebut berbicara tentang Papua sangat menarik, apalagi bertemu dengan rekan atau sahabat yang pernah bertugas di tempat tersebut.
Pernyataan ini disampaikan Tito dalam acara peluncuran buku dengan judul Papua Antara Uang dan Kewenangan karya Gubernur Lukas Enembe di salah satu hotel ternama di Jakarta, Senin, 19 September 2016 malam.
Advertisement
"Kalau bicara soal Papua itu bisa dua hari dua malam enggak pernah putus-putus. Ketemu dengan teman-teman yang pernah dinas di Papua, atau ketemu dengan sahabat-sahabat dari Papua. Itu sekali lagi sampai malam tidak akan pernah putus, padahal saya pernah tugas di mana-mana, Papua tidak lepas dari hati saya," kata mantan Kapolda Papua itu, seperti dilansir Antara.
Dia menuturkan, perkenalan dengan Lukas Enembe terjadi saat dia menjabat sebagai Kapolda Papua pada September 2012. Kala itu Kapolri Timur Pradopo meminta agar menyukseskan pilkada gubernur yang sudah tertunda selama dua tahun.
"Tugas saya yang utama adalah menggulirkan pilkada gubernur. Wah, saya berpikir, bahwa belum pernah dinas di Papua. Lalu, permasalahannya sudah tertunda dua tahun, tapi saya kemudian menjalankan tugas. Ke sana dengan hati dan niat yang baik, menggalang semua pihak, KPU, Panwaslu dan semua pemangku kepentingan," kata dia.
Kemudian, pada suatu hari, ucap Tito, Ketua GIDI Papua Pdt Lipiyus Biniluk mengundang para pemangku kepentingan, seperti Pangdam XVII/Cenderawasih dan Kapolda Papua dalam peresmian gereja di Mamit, Kabupaten Tolikara.
"Di sanalah (Mamit) pertama kali saya lihat Pak Lukas Enembe, saat berbicara di hadapan banyak orang," kata Tito Karnavian.