Citizen6, Jakarta Memasuki lokasi acara EMTEK Goes to Campus 2016 di Airlangga Convention Center, Universitas Airlangga pada 7-8 September lalu, deretan kursi berjejer di sebelah kiri. Puluhan peserta berpakaian jas dan sepatu rapi. Mereka amat antusias mengikuti audisi news presenter.
Baca Juga
Advertisement
Tak mudah menjadi seorang news presenter. Kamu bukan hanya berhadapan di depan kamera saja, melainkan disaksikan jutaan orang di layar televisi. Para juri yang menilai dari SCTV dan Indosiar, yakni Zulfikar Naghi, Sylvia Skolastika, Ryan Wiedaryanto, dan Retno Pinasti. Dari puluhan peserta terpilih tiga juara.
Juara 3 News Presenter - Ilham Ardiansyah
Ilham, mahasiswa semester 7 Universitas Muhammadiyah Malang berhasil meraih juara 3 news presenter. Pengalamannya masih terbilang baru, ia mulai menjajaki dunia MC selama 3 tahun. Ia juga pernah bekerja di stasiun televisi lokal di Jawa Timur.
Kompetisi news presenter di EGTC Surabaya 2016 bukan kali pertama, ia pernah menjadi juara 3 pada kompetisi News Anchor KompasTV beberapa waktu lalu. Awalnya, ia ragu mengikuti kompetisi news presenter karena ia berdomisili di Malang.
"Pas grand final, aku dapat tema kebijakan presiden baru Filipina soal kawanan narkoba yang menewaskan lebih dari 2500 orang. Masukkan dari juri, katanya aku masih terlalu banyak melihat teks. Jadinya kurang bagus," tutur Ilham.
Bagi Ilham, terjun ke dunia news presenter merupakan opsi pilihan bukan opsi utama. Hal ini dikarenakan ia masih mengejar cita-cita lain. Namun, ia mengatakan, kalau peluang menjadi news presenter datang lebih dulu, maka ia akan mengambilnya dan tidak menyia-nyiakan kesempatan yang terbuka.
Juara 2 News Presenter - Sang Ayu Putu Joy Zamirah
Joy, panggilan akrabnya, baru lulus Agustus kemarin dari magister manajemen UKA Petra. Profesi sebagai MC mengantarkannya meraih juara 2 news presenter. Selama enam tahun menjadi MC dan punya manajemen sendiri, ia menapaki karier awal di radio lokal.
Kompetisi news presenter EGTC Surabaya 2016 ini bukan kali pertama diikuti, ia pernah mengikuti kompetisi serupa di tahun sebelumnya. Pada saat grand final, Joy sempat bingung mendapatkan tema pertandingan uji coba Indonesia-Malaysia.
"Pas dapat tema itu, aku bingung. Tapi kebetulan banget. Adek aku nonton pertandingan, jadi aku kepaksa nonton juga waktu itu. Saran yang paling berkesan itu dari Mas Ryan. Dia sangat encourage aku. Kalau udah biasa nge-MC lalu tiba-tiba nge-blank, langsung go on aja. Yang pasti, aku dapat banyak inspirasi dari Mas Ryan," ungkapnya.
Bagi Joy, dunia news presenter merupakan minatnya. Ia akan terus melanjutkan kerja di bidang news presenter. Menariknya, ia harus diet 3 kilogram dulu sebelum menjadi news presenter sungguhan.
Advertisement
Juara 1 News Presenter - Rifqah Fairuz Putri
Rifqah yang baru saja lulus (fresh graduate) dari jurusan Keperawatan UNAIR meraih juara pertama. Ia mempunyai pengalaman menjadi master of ceremony (MC) selama empat tahun dan enam bulan terakhir menjadi presenter di stasiun televisi lokal di Jawa Timur.
Ia baru pertama kali mengikuti kompetisi news presenter. Awalnya, ia sempat ragu karena merasa belum andal menjadi presenter berita. Dalam sesi grand final, ia mendapat tema politik soal permohonan penolakan cuti Gubernur Ahok.
"Temanya susah dan politik banget. Masukkan dari juri sebenarnya terkait aku. Aku kan latar belakangnya dari keperawatan, yang enggak ada hubungannya sama public speaking, MC, dan jurnalis. Tapi mereka (juri) ngasih semangat. Saat on stage yang penting tampil kelihatan sebagai news presenter dan smart menguasai materi yang dibawakan," jelas Rifqah.
Untuk ke depannya, Rifqah ingin mengembangkan minat di bidang jurnalis dan news presenter.