Liputan6.com, Jakarta Bagi wanita, seks akan lebih baik jika meredupkan lampu. Namun sebuah studi baru menemukan bahwa cahaya terang dapat membantu pria yang memiliki libido rendah, menjadi lebih baik di tempat tidur.
Penelitian menemukan, paparan cahaya terang dapat meningkatkan kadar hormon testosteron pria dan bahkan bisa meningkatkan sebanyak tiga kali lipat pada kepuasan seksualnya. Hasrat seksual yang rendah dapat mempengaruhi sejumlah besar pria setelah usia 40 tahun.
Advertisement
Untuk mengujinya, para peneliti dari University of Siena di Italia merekrut 38 pria yang didiagnosis dengan libido rendah. Para peneliti mengukur libido dan testosteron mereka, kemudian membagi para pria tersebut menjadi dua kelompok.
Kelompok pertama mendapatkan paparan cahaya selama 30 menit dari 10.000 lux neon putih dengan filter ultraviolet, sedangkan kelompok kedua mendapat plasebo dengan paparan cahaya yang redup.
Di akhir pengujian, penemuan yang dipresentasikan pada pertemuan tahunan European College of Neuropsychopharmacology (ECNP) ini menemukan, kadar testosteron pria yang berada dalam kelompok pertama, meningkat secara signifikan dan mereka juga melaporkan kepuasan seksual pada dirinya. Namun efek tersebut tidak terlihat pada kelompok kedua, seperti dilansir dari Telegraph, Selasa, (20/9/2016).
“Sebelum pengobatan, rata-rata kepuasan seksual kedua kelompok sekitar dua dari sepuluh. Namun setelah sebagian kelompok terkena paparan cahaya terang, mereka melaporkan kepuasan seksualnya meningkat sekitar 6,3. Tapi sebaliknya, kelompok yang hanya terpapar cahaya redup hanya menunjukkan skor rata-rata sekitar 2,7 setelah uji coba ini,” ujar pemimpin peneliti, Profesr Andrea Fagiolini.
Kadar rata-rata testosteron pada kelompok kedua, tetap berada di sekitar 2,3 nanogram per mililiter (ng / ml) sebelum dan sesudah penelitian. Namun pada pria di kelompok pertama, rata-rata testosteronnya naik dari 2,1ng/ml, menjadi 3,6 ng/ml.
“Meningkatnya testosteron menjelaskan kepuasan seksual yang lebih besar. Di belahan bumi Utara, produksi testosteron turun secara alami dari November hingga April, dan naik kembali sepanjang musim semi dan musim panas, dengan puncaknya di bulan Oktober. Sehingga, penggunaan kotak cahaya sebenarnya meniru apa yang dilakukan alam,” ujarnya.
Baca Juga