Kapolri Imbau Sisa Kelompok Santoso untuk Menyerah

Tito mengatakan, saat ini target utama Satgas Operasi Tinombala adalah Ali Kalora.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 20 Sep 2016, 15:33 WIB
Kapolri Jenderal Tito Karnavian saat melakukan Rapat Kerja dengan Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (31/8). Rapat tersebut membahas revisi Undang-undang Terorisme. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Tito Karnavian meminta kepada seluruh anggota kelompok teroris Mujahiddin Indonesia Timur (MIT) yang masih tersisa untuk turun gunung alias menyerah. Menurut dia, saat ini ada sekitar 11 anggota kelompok MIT yang masih bersembunyi di hutan pegunungan Napu, Poso, Sulawesi Tengah.

"Kami harapkan mereka sebenarnya untuk turun gununglah. Sama seperti Basri. Untuk apa mereka melakukan kegiatan-kegiatan tersebut yang merugikan diri sendiri maupun masyarakat," tegas Tito di Rumah Sakit Bhayangkara, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (20/9/2016).

Tito menambahkan, saat ini target utama Satgas Operasi Tinombala adalah Ali Kalora pascatertangkapnya Basri dan tewasnya Santoso, pimpinan kelompok tersebut. Sebab, Ali Kalora dianggap yang menjadi pemimpin pascapenangkapan Basri dan istrinya pada Rabu 14 September 2016.

"Target pertama kami saat ini namanya Ali Kalora, meskipun saat ini hanya tersisa 11 orang kalau tidak salah," ucap Tito Karnavian.

Basri dan istrinya ditangkap di Dusun Gantinadi, Desa Tangkura, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso pada Rabu 14 September sekitar pukul 09.30 Wita.

Saat ditangkap, Basri dan istrinya tidak melakukan perlawanan sehingga dengan mudah digiring Satgas TNI-Polri menuju markas Sektor III untuk pemeriksaan awal.

Setelah diperiksa, Basri dan istrinya kemudian diberangkatkan ke Palu untuk pemeriksaan kesehatan dan penyidikan lebih lanjut prihal keterlibatannya bersama Santoso Cs di MIT.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya