Liputan6.com, Bandung - Tim polo air putra DKI Jakarta mempertahankan medali emas di PON 2016 Jawa Barat. Di final, DKI membungkam tuan rumah Jabar dengan skor 14-9 dalam laga di kolam polo air Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Selasa (20/9/2016).
Laga berjalan sengit, suporter tuan rumah meneror tim polo air DKI Jakarta. Namun, situasi itu tidak mempengaruhi tim DKI, yang bermain ngotot sejak babak pertama.
Kericuhan kemarin (19/9/2016) dengan suporter Jabar juga menyulut motivasi para pemain polo air DKI di atas kolam. Hal itu terlihat ketika tim polo air DKI tampil emosional setelah mencetak gol ke gawang Jabar.
Baca Juga
Advertisement
"Wajar teman-teman sangat ekspresif hari ini. Walaupun kami mencoba tenang, tapi mungkin mereka perlu meluapkan emosi ketika mencetak gol," kata salah satu pemain polo air putra DKI, Reza Auditya Putra kepada wartawan seusai pertandingan, Selasa (20/9/2016).
Dia mengungkapkan, peristiwa kemarin ikut mempengaruhi mental bertanding tim. "Kejadian kemarin pasti berpengaruh, tapi kami berhasil melewatinya. Tekanan dari suporter Jabar juga bisa kami atasi," paparnya.
Senada dengan Reza, Pelatih Kepala Polo Air DKI, Jovinus Calvin Legawa, memuji mental anak-anak asuhannya. Menurut dia, para pemain tim polo air putra DKI mampu melampiaskan emosi dengan cara positif.
"Saya cuma bilang, main rileks. Jangan terlalu ngebut di awal, babak ketiga dan keempat baru kami push. Anak-anak juga fokus di kolam," jelas Jovinus Calvin. Dengan hasil ini, tim polo air putra Jabar harus puas dengan medali perak. Sementara medali perunggu jatuh ke tangan Sumatera Selatan.