Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi variasi dengan kecenderungan menguat. Pelaku pasar menanti hasil pertemuan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve masih mewarnai laju IHSG.
Kepala Riset PT NH Korindo Securities Reza Priyambada menuturkan, secara teknikal, IHSG berpotensi berbalik arah ke zona hijau. Pelaku pasar menanti hasil pertemuan the Federal Reserve dan Bank Indonesia (BI). Reza menuturkan, hasil pertemuan bank sentral masih menjadi sentimen utama.
"Paling tidak ada kepastian soal suku bunga bank sentral Amerika Serikat. Sentimen utama masih the Federal Reserve," ujar Reza saat dihubungi Liputan6.com, seperti ditulis Rabu (21/9/2016).
Ia menambahkan kalau dari internal, pelaku pasar mengharapkan Bank Indonesia (BI) dapat melonggarkan kebijakan moneter dengan menurunkan suku bunga.
Baca Juga
Advertisement
Dengan melihat kondisi itu, ia memprediksi, IHSG akan bergerak di kisaran support 5.267-5.284 dan resistance 5.329-5.356 pada perdagangan Rabu pekan ini.
Sementara itu, Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan pola pergerakan IHSG masih dalam rentang konsolidasi wajar. Ia menilai, level support IHSG di 5.245 masih terlihat cukup kuat bertahan dengan target resistance 5.358.
"Pasar sedang menanti pengumuman rilis data ekonomi baik domestik dan global," ujar William.
Sedangkan Analis PT HD Capital Tbk Yuganur Widjanarko menuturkan IHSG akan bergerak di kisaran support 5.270-5.180-5.080-4.980 dan resistance 5.410-5.470-5.525.
Rekomendasi Saham
Yuganur memilih sejumlah saham yang dapat diperhatikan pelaku pasar antara lain PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), dan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE).
Sedangkan Reza memilih saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), TLKM, BSDE, dan PT Japfa Comfeed Tbk (JPFA).
Rekomendasi Teknikal
Yuganur memilih saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk untuk dicermati pelaku pasar. Secara teknikal, perbaikan jangka pendek dan menengah dapat digunakan sebagai akumulasi untuk melanjutkan kenaikan dalam jangka pendek dan menengah ke level Rp 4.250-Rp 4.350.
Ia merekomendasikan masuk saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk di level pertama Rp 4.190, level kedua Rp 4.100, dan cut loss point Rp 4.070. (Ahm/Ndw)