6 Kutipan Inspiratif dari Game of Thrones yang Menggugah

Sejumlah dialog dalam Game of Thrones mampu membuat Anda tergugah, menjadi lebih berani, atau lebih percaya diri.

oleh Ratnaning Asih diperbarui 21 Sep 2016, 19:00 WIB
Sejumlah drama televisi menggunakan beberapa tempat bersejarah sungguhan sebagai lokasi rekaman kisahnya, termasuk serial Game of Thrones. (Sumber hypable.com)

Liputan6.com, Jakarta Serial Game of Thrones kembali berjaya di Emmy Awards yang baru saja selesai digelar. Tahun ini serial HBO tersebut meraih 12 penghargaan Emmy, sembilan merupakan Creative Emmys dan tiga di antaranya adalah penghargaan untuk Penyutradaraan, Penulisan Naskah, dan Drama Terbaik.

Pencapaian di ajang penghargaan seperti ini, ikut dibarengi dengan penerimaan yang luar biasa oleh publik. Musim keenam Game of Thrones rata-rata ditonton 7,6 juta orang per episode, dan selama beberapa tahun belakangan menjadi salah satu tayangan televisi yang paling sering dibajak.

Daenerys Targaryen.

Salah satu kekuatan Game of Thrones adalah karakter-karakternya yang kuat. Kepribadian para tokoh di serial ini dicerminkan secara pas lewat dialog-dialog yang ditampilkan.

Dihadapkan dengan dunia Westeros yang keras dan penuh intrik, karakter ciptaan George R.R. Martin ini lantas mengeluarkan dialog yang tak kalah 'bertenaga'. Tak hanya menampilkan emosi yang kuat, bila dipikirkan baik-baik, sejumlah dialog dalam Game of Thrones pun cukup inspiratif.

Tak percaya? Liputan6.com memilihkan enam dialog yang bisa membuat Anda tergugah, menjadi berani, atau lebih percaya diri.


Tyrion Lannister

Sejumlah dialog dalam Game of Thrones mampu membuat Anda tergugah, menjadi lebih berani, atau lebih percaya diri.

 
"Never forget what you are, the rest of world will not. Wear it like an armor and it can never be used to hurt you."
(Jangan pernah lupa jati dirimu, karena seisi dunia akan selalu mengingatnya. Gunakanlah sebagai tameng, dan hal itu tak akan pernah bisa menyakitimu).

Karena memiliki tubuh cebol, Tyrion Lannister selalu menjadi bulan-bulanan orang di sekitarnya. Bahkan ayah dan kakaknya pun, membenci Tyrion.

Namun segala hinaan selalu diterima Tyrion dengan santai. Kuncinya, adalah ia menerima dirinya apa adanya. Ia bahkan menyandang predikat "The Imp" alias si cebol dengan lapang dada. Karena saat kita menerima keadaan diri seutuhnya, termasuk kekurangan maupun masa lalu kita, kata-kata jahat tentang hal ini pun tak mampu melukai kita.


Eddard Stark

Sejumlah dialog dalam Game of Thrones mampu membuat Anda tergugah, menjadi lebih berani, atau lebih percaya diri.

"The man who passes the sentence should swing the sword".
(Orang yang mengeluarkan sabda harus menebas pedangnya)

Kalimat yang diutarakan Ned Stark pada Bran Stark di episode pertama Game of Thrones musim perdana ini, benar-benar menggambarkan karakter yang diperankan Sean Bean ini. Ned Stark adalah orang yang benar-benar memegang janji dan perkataannya, meskipun itu adalah hal yang sangat sulit, seperti memenggal orang yang telah melanggar sumpah setianya.

Dan lewat kalimat ini, Ned Stark juga memperlihatkan bahwa seseorang tak boleh hanya berani berkata-kata, namun juga membuktikannya lewat tindakan.


Daenerys Targaryen

Sejumlah dialog dalam Game of Thrones mampu membuat Anda tergugah, menjadi lebih berani, atau lebih percaya diri.

"A dragon is not a slave." 
(Naga bukanlah seorang budak).

Sepanjang hidupnya, Daenerys Targaryen diperlakukan sebagai seorang barang yang bisa diperlakukan seenaknya. Terutama, oleh kakaknya yang kejam, Viserys Targaryen.

Namun ia bangkit dan mengangkat derajatnya sendiri. Ia menjadi "ibu" dari tiga ekor naga, menjadi ratu yang berkuasa, dan membebaskan para budak.

Satu saat, Kaznys sang juragan budak yang keji, meminta naga milik Daenerys. Sang Khaleesi lantas mengecohnya, mengutarakan kalimat ini, lalu membakar Kaznys hidup-hidup.

Ucapan Daenerys ini, bisa dipandang sebagai intisari kebangkitan dari masa lalunya. Bahwa wanita dari klan Targaryen ini, yakin bahwa dirinya memiliki kekuatan sebesar naga. Dan makhluk sehebat naga, tak pantas menjadi budak untuk orang lain.


Syrio Forel

Sejumlah dialog dalam Game of Thrones mampu membuat Anda tergugah, menjadi lebih berani, atau lebih percaya diri.

"There is only one thing we say to death: not today."
(Hanya ada satu hal yang bisa kita ucapkan pada kematian: bukan hari ini).

Rasa gundah Arya Stark atas nasib ayahnya, Ned Stark, membuatnya tak fokus dengan pelajaran pedang dari gurunya, Syrio. Sang guru dari Braavos ini mengingatkan pada Arya bahwa hanya ada satu "Tuhan", yakni kematian. "Dan hanya ada satu hal yang kita ucapkan pada kematian: bukan hari ini," tutur Syrio, memompa semangat Arya sampai titik darah penghabisan.

Di kemudian hari, kalimat ini lantas menjelma menjadi meme dan ungkapan untuk memancing motivasi, dengan mengganti kata "kematian" dalam dialog ini. Jadi, apakah hari ini Anda merasa takut, putus asa, dan ingin menyerah? Katakan "not today" pada emosi negatif tersebut.


Tywin Lannister

Sejumlah dialog dalam Game of Thrones mampu membuat Anda tergugah, menjadi lebih berani, atau lebih percaya diri.

"A lion doesn't concern himself with the opinion of the sheep".
(Seekor singa tak akan menyusahkan diri mereka dengan opini para domba)

Sepanjang hidupnya, Tywin Lannister merasa ia harus hidup layaknya lambang klan keluarganya: seekor singa. Tokoh antagonis ini, memang begitu memandang tinggi derajatnya.

Namun, ada satu kalimat dari karakter ini yang bisa menaikkan semangat kala Anda tengah jadi bahan gunjingan yang tak ada faedahnya. Karena bagi seseorang berhati singa, tak perlu bersusah hati karena opini orang-orang bermental lemah yang ingin menjatuhkan Anda.


Lord Varys

Sejumlah dialog dalam Game of Thrones mampu membuat Anda tergugah, menjadi lebih berani, atau lebih percaya diri.

"A very small man can cast a very large shadow".
(Seorang pria yang sangat kecil pun dapat menghasilkan bayangan yang sangat besar)

Varys, si Laba-Laba, adalah satu dari sedikit orang yang mampu menilai kemampuan Tyrion Lannister, pria yang selalu diremehkan orang di Westeros karena ukuran tubuhnya. Varys mengerti ketajaman otak anak bungsu keluarga Lannister tersebut, yang diam-diam menjadi penggerak sejumlah kejadian penting yang terjadi di ibu kota Westeros.

"Seorang pria yang sangat kecil pun dapat menghasilkan bayangan yang sangat besar," ujarnya.

Lewat kutipan ini, Varys menyebutkan bahwa kekuatan seseorang sebenarnya tak bergantung pada kondisi fisiknya. Asal memiliki kekuatan otak, dan tahu cara memainkannya, siapa pun dapat menjadi orang yang paling berpengaruh besar.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya