Bursa Asia Bervariasi Jelang Hasil Pertemuan 2 Bank Sentral

Indeks saham MSCI Asia Pasifik turun tipis 0,1 persen pada perdagangan Rabu pagi ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 21 Sep 2016, 08:36 WIB
Orang tercermin dalam papan yang menampilkan rata-rata Nikkei di Tokyo, Jepang, Jumat, (10/7/ 2015). Nikkei adalah indeks pasar saham untuk Bursa Saham Tokyo. (REUTERS/Thomas Peter)

Liputan6.com, Tokyo - Bursa Asia melemah pada perdagangan Rabu pekan ini seiring pelaku pasar mengantisipasi hasil pertemuan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve dan bank sentral Jepang.

Pada perdagangan saham, Rabu (21/9/2016), indeks saham MSCI Asia Pasifik melemah tipis 0,1 persen pada pukul 09.25 waktu Tokyo.

Indeks saham Jepang Topix tergelincir 0,4 persen. Indeks saham Korea Selatan Kospi tergelincir 0,1 persen. Sedangkan indeks saham Australia dan Selandia Baru masing-masing naik 0,2 persen.

Pergerakan bursa Asia menanti hasil pertemuan bank sentral terutama AS dan Jepang. Berdasarkan survei Bloomberg, analis mengharapkan bank sentral Jepang dapat mengumumkan penambahan kelonggaran moneter.

Sedangkan the Fed dinilai masih memberi ketidakpastian soal rencana kembali menaikkan suku bunga pada September. Apalagi setelah pekerja Amerika Serikat hanya bertambah sedikit dari prediksi. Selain itu, pertumbuhan jasa juga melambat. Akan tetapi harapan the Fed untuk menaikkan suku bunga berkurang.

"Kita tahu bank sentral Jepang terbagi antara lebih lanjut memperluas langkah kebijakan moneter mengingat kesulitan suku bunga negatif, dan imbal hasil mendatar di sektor keuangan dan bank. Bank sentral Jepang terlihat hati-hati, dan baru-baru ini mengecewakan pasar. Sedangkan the Fed ada harapan suku bunga tetap ditahan," tutur Con William, Ekonom ANZ Bank New Zealand Ltd seperti dikutip dari laman Bloomberg.

Di pasar uang, indeks Bloomberg dolar AS cenderung menguat terhadap mata uang lainnya. Yen sedikit berubah ke level 101,67 per dolar AS. Sedangkan won Korea Selatan naik 0,3 persen.

Sedangkan di pasar komoditas, harga minyak naik 2,5 persen ke level US$ 45,14 per barel jelang pengumuman pasokan minyak AS. Pada pekan lalu, pasokan turun 7,5 juta barel. (Ahm/Ndw)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya