Liputan6.com, Jakarta - Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Hediyanto W. Khusaini menargetkan masalah kebutuhan tanah untuk tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi (MKTT) selesai pada Desember 2016.
"Kita optimis bulan Desember. Mudah-mudahan kalau tidak ada kendala akan beres," kata Hediyanto dalam keterangan tertulis, Rabu (21/9/2016).
Tol MKTT sepanjang 61,75 km dibagi menjadi tujuh seksi. Seksi I dan II dibangun oleh pemerintah menggunakan pinjaman dari China yakni Medan-Parbarakan-Kualanamu sepanjang 17,8 km dengan kemajuan saat ini 51,6 persen.
Sisanya oleh PT Jasa Marga Kualanamu Tol (JMKT) yakni Parbarakan-Tebing Tinggi sepanjang 43.95 km dengan kemajuan konstruksi 49,2 persen.
Baca Juga
Advertisement
Saat ini kemajuan pengadaan lahan ruas Medan–Kuala Namu mencapai 87,40 persen. Sementara pada ruas Parbarakan- Tebing Tinggi kemajuannya sudah mencapai 87,51 persen.
Jika target pembebasan lahan bisa dipenuhi, Hediyanto berharap seksi Medan-Kualanamu bisa dioperasikan pada Juni 2017. Sementara tol MKTT secara keseluruhan ditargetkan dapat beroperasi pada 2018.
Pada kesempatan sama, Hediyanto juga meninjau pengerjaan tol Medan – Binjai. Dia menerangkan secara umum pembebasan lahan di tol Medan-Binjai sudah bagus bahkan dirinya optimistis pembebasan lahan tol itu bisa selesai pada Desember 2016.
"Hampir 90 persen sudah selesai yang sisi Binjai seksi 2 dan 3. Sementara seksi 1 yang ke arah Medan memang masih menunggu proses karena masih banyak bidang-bidang tanah yang perlu kita bebaskan. Tapi intinya tidak terganggu lagi kontraktor bekerja," jelas Hediyanto.
Untuk pembebasan lahan, tantangan terbesarnya berada di dalam kota Medan. Pihaknya mendata ada tanah sekitar 2 km yang belum dibebaskan. Namun apabila pembebasan lahan sesuai jadwal 2 ruas tol ini siap beroperasi di 2018. (Yas/Ahm)