Liputan6.com, Jakarta - Pendaftaran bakal pasangan calon gubernur dan wakil gubernur pada Pilkada DKI Jakarta 2017 di KPU DKI Jakarta mulai dibuka hari ini. Rencananya, pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat atau Ahok-Djarot mendaftar hari ini.
Sebanyak 196 personel polisi pun dikerahkan berjaga di KPU DKI Jakarta. Namun, karena adanya aksi dari sejumlah kalangan yang mengatasnamakan Aliansi Gerakan Selamatkan Jakarta (AGSJ) yang longmarch dari Taman Ismail Marzuki (TIM) ke KPU DKI, maka jumlah personel polisi ditambah.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Dwiyono mengatakan, dari aparat gabungan yang berjumlah 196 personel, kini ditambah menjadi 360 personel.
"Ada agenda demo, kita fokus ke KPUD. Elemen masyarakat memberitahukan ke Polda, masih didalami intelijen. Mudah-mudahan bisa berjalan aman," ucap Dwiyono di Kantor KPU DKI, Jakarta, Rabu (21/9/2016).
Dwiyono juga mengimbau agar massa pendukung pasangan yang mendaftar tidak terlalu banyak. Hal ini demi menghindari kemacetan dan kejadian yang tak diinginkan.
"Imbauan tidak bawa massa terlalu banyak, sesuai kesepakatan supaya aman, lancar, terkendali. KPUD tidak terlalu luas, kalau ada massa besar akan memacetkan, mengganggu masyarakat," ungkap Dwiyono.
Walaupun demikian, pihaknya akan melakukan rekayasa lalu lintas jika banyak pendukung yang mengantar bakal pasangan calon ataupun ada aksi demo.
Advertisement
"Penerapan rekayasa lalu lintas akan dilakukan secara situasional," pungkas Dwiyono.
Pantauan Liputan6.com di lokasi, barracuda dan water canon sudah terpajang di depan kantor KPU DKI. Selain itu, sejumlah pasukan baik dari Kepolisian, Dishub dan Satpol PP ikut mengatur lalu lintas.
Tampak terjadi kemacetan di ruas jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat. Hal ini lantaran banyak pengemudi melambatkan kecepatannya untuk melihat ke dalam kantor KPU DKI Jakarta.
Baca Juga