Liputan6.com, Garut - Bahu-membahu, warga Perumahan Asrama Tarumanagara, Garut, Jawa Barat, menyingkirkan reruntuhan rumah yang rusak terkena banjir bandang. Sebagian membersihkan rumah-rumah mereka dari lumpur dan sisa banjir lainnya.
Genangan air di sebagian wilayah yang dinihari yang dilanda banjir sejak Rabu pagi 21 September 2016 memang sudah surut. Namun di beberapa titik, genangan air masih cukup tinggi.
Advertisement
Banjir bandang akibat meluapnya Sungai Cimanuk menyusul hujan lebat berjam-jam sejak Selasa sore 20 September 2016, datang begitu mendadak. Warga tak sempat menyelamatkan harta benda mereka.
BNPB menyebut jumlah korban tewas akibat banjir yang baru pertama kali terjadi dalam 50 tahun terakhir ini, berjumlah 16 orang.
Namun dikhawatirkan jumlah itu bertambah, mengingat banyak orang dilaporkan hilang dan hingga kini belum ditemukan. Sejauh ini baru 8 jenazah korban yang sudah ditemukan.
8 Jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit TNI Guntur, Garut, untuk diidentifikasi. Sejumlah warga berdatangan ke rumah sakit ini, untuk mencari anggota keluarga mereka yang kemungkinan menjadi korban.
Selain merenggut nyawa, banjir juga menyebabkan 4 orang luka berat dan 26 luka ringan.
Hingga saat ini, pencarian korban hilang yang diduga terbawa banjir, terus dilakukan. Lokasi pencarian korban antara lain bantaran Sungai Cimanuk, yang permukaan airnya kini kembali normal.