Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak variasi namun dapat berbalik arah ke zona hijau pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Pelaku pasar masih menanti hasil pertemuan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve masih menjadi katalis IHSG.
Pada penutupan perdagangan saham, Rabu (21/9/2016), IHSG naik 40,09 poin atau 0,76 persen ke level 5.342,59. Indeks saham LQ45 menguat 0,61 persen ke level 921,33. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.
Ada sebanyak 165 saham menghijau sehingga mendorong penguatan IHSG. Sedangkan 126 saham melemah dan 87 saham lainnya diam di tempat.
Pada Rabu pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.348 dan terendah 5.275,18. Transaksi perdagangan saham juga cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 242.759 kali dengan volume perdagangan 8,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 8,5 triliun.
Baca Juga
Advertisement
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham perkebunan turun 0,03 persen dan sektor saham industri dasar merosot 0,17 persen.
Sektor saham aneka industri naik 2,59 persen, dan membukukan penguatan terbesar. Disusul sektor saham konstruksi mendaki 1,84 persen dan sektor saham infrastruktur naik 0,86 persen.
Saham-saham yang menguat antara lain saham NISP naik 24,45 persen ke level Rp 1.985 per saham, saham GDST menanjak 19,82 persen ke level Rp 133 per saham, dan saham INAF menguat 15,66 persen ke level Rp 1.920 per saham. Ini juga diikuti saham KAEF menanjak 14,36 persen ke level Rp 2.310 per saham.
Sedangkan saham-saham tertekan antara lain saham BBHI turun 10 persen ke level Rp 72 per saham, saham BTON merosot 8,39 persen ke level Rp 142 per saham, dan saham ETWA susut 6,25 persen ke level Rp 75 per saham.
Bursa Asia pun sebagian besar menguat. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,59 persen ke level 23.669,90, indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 0,51 persen ke level 2.035,99, indeks saham Jepang Nikkei menanjak 1,91 persen ke level 16.807,61, dan mencatatkan penguatan terbesar.
Indeks saham Shanghai menguat 0,09 persen ke level 3.025,87, indeks saham Taiwan mendaki 0,73 persen ke level 9.228,50, dan indeks saham Singapura tergelincir 0,14 persen ke level 2.850,74.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan pelaku pasar masih menanti hasil pertemuan the Fed dan Bank Indonesia (BI). Selain itu, saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk dan PT Astra International Tbk yang merupakan saham berkapitalisasi terbesar catatkan penguatan sehingga berdampak ke IHSG.
"Ada indikasi the Fed belum akan menaikkan suku bunga. Selain itu Bank Indonesia (BI) kemungkinan menurunkan sedikit suku bunga acuan. Penguatan saham Telkom dan AStra juga dongkrak IHSG," ujar dia saat dihubungi Liputan6.com. (Ahm/Ndw)