Liputan6.com, Jakarta PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menjajaki kerjasama dengan Bursa Malaysia. Kerjasama yang dikaji saat ini ialah perdagangan saham langsung antar negara.
Direktur Utama BEI Tito Sulitio mengatakan, kedua belah pihak sedang melakukan pembicaraan intensif. Rencananya, kedua pihak akan menyerahkan masing-masing 10 saham untuk diperdagangkan secara langsung.
Advertisement
"Lalu akan kita cari 10 saham di sana, 10 saham di sini mari kita bicara kemungkinan untuk diperdagangkan," kata di Gedung BEI Jakarta, Rabu (21/9/2016).
Dia menuturkan kerjasama tersebut diperlukan untuk meningkatkan jumlah investor. Pasalnya, saham yang diperdagangkan semakin variatif.
"Kita supply demand sekaligus. Karena banyak perusahaan Indonesia unik orang Malaysia mau. Banyak perusahaan Malaysia unik yang orang Indonesia mau. Kita harus coba. Intinya tadinya investor Indonesia, sekarang Malaysia, menambah investor intinya," jelas dia.
Namun demikian, Tito belum merinci saham apa saja yang diperdagangkan. Dia bilang kerjasama ini masih dalam pembahasan.
"Nanti kita berdua duduk, saham mungkin misal saham palm oil, consumer base, commodities, mungkin kaya begitu pertama. Kalau bank kan sama-sama sudah punya. Tapi saya belum bisa jawab karena kita baru duduk," tandas dia.
Belajar Cross Listing
Tito juga mengatakan, BEI akan mengirim perwakilan 10-15 emiten ke New York Stock Exchange untuk mengetahui sistem pencatatan ganda, dual listing atau cross listing..
"Kemungkinan ke cross listing dengan NYSE. Tanggal 24-25 September kami akan ke sana, akan bawa 10-15 klien," kata dia.
Dia menerangkan, kunjungan itu hanya untuk belajar dual listing. Dia menuturkan, dual listing sendiri telah dilakukan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM).
"Cross listing kaya TLKM. Maksudnya dual listing," ungkap dia.
Tito mengatakan, tak ada kriteria khusus untuk emiten yang diajak ke NYSE. Tito mengatakan telah mengirim surat ajakan ke 100 perusahaan.
"Sekitar 100 perusahaan saya kirim surat. Silahkan kalau tertarik," tandas dia.