Wisata Sambil Beramal ala Sulawesi Tengah

Tak hanya menikmati keindahan, warga juga difasilitasi untuk beramal jariyah di tengah hutan raya.

oleh Liputan6 diperbarui 22 Sep 2016, 14:03 WIB
Hutan gundul akibat pembalakan liar di KM 16 di kawasan Hutan Produksi Popayato, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo, Minggu (11/9). Sekitar 16 ribu hektar hutan di Gorontalo rusak terdiri atas hutan lindung dan hutan produksi. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Palu - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah mengajak warga masyarakat berwisata sekaligus beramal dengan menanam pohon di taman hutan raya Desa Ngatabaru, Kabupaten Sigi.

Dinas Kehutanan Sulteng menyediakan bibit berbagai jenis pohon sesuai dengan rencana pengembangan taman hutan raya (tahura) untuk ditanamkan oleh pengunjung.

"Pohon yang ditanam oleh pengunjung akan terus dirawat oleh kami, serta merupakan bentuk kepedulian dan partisipasi masyarakat untuk menghijaukan kawasan Tahura," kata Kepala Dinas Kehutanan Sulteng, Nahardi, di Palu, Rabu 21 September 2016, dilansir Antara.

Pohon yang ditanam oleh pengunjung di objek wisata tersebut, kata dia, jika tumbuh besar akan menjadi salah satu amal jariah masyarakat atau pengunjung. Dishut Sulteng juga akan memberikan cenderamata kepada pengunjung objek wisata yang menanam pohon.

Nahardi mengakui instansi membutuhkan partisipasi langsung dari masyarakat untuk menanam dan melestarikan kawasan tersebut. "Iya kami butuh masyarakat untuk turut serta memberikan peranannya dalam menjaga dan melestarikan kawasan tahura, sebagai modal untuk kualitas lingkungan," ujar dia.

Luas tahura Sulteng sekitar 7.000 hektare dan 100 hektare di antaranya merupakan kawasan yang gersang atau tandus, yang membutuhkan perhatian dan penanganan khusus.

Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sulteng, Siti Norma Mardjanu, meminta peran pemuda, organisasi pecinta alam, untuk turut serta menanam tumbuh-tumbuhan di kawasan wisata itu.

"Dinas Pariwisata bersedia untuk menyediakan akomodasi dan sebagainya dalam rangka menanam tumbuhan di objek wisata tahura bersama organisasi-organisasi lingkungan, serta mahasiswa," kata Norma.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya