Liputan6.com, Garut - Lorong-lorong Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Slamet Garut hingga ruang-ruang perawatan masih diselimuti lumpur. Bahkan sejumlah fasilitas penunjang, seperti komputer dan peralatan medis yang rusak karena banjir bandang, ditumpuk di lorong rumah sakit.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Kamis (22/9/2016), ruang instalasi gawat darurat pun masih belum berfungsi dan dikosongkan.
Advertisement
Menyikapi kondisi ini, rencana pengelola rumah sakit untuk kembali beroperasi pada hari ini sulit direalisasikan. Apalagi tak sedikit peralatan medis yang rusak akibat terendam banjir.
Sementara itu, 16 korban selamat akibat musibah banjir bandang masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit TNI Guntur, Garut. Mereka mengalami luka cukup serius, bahkan ada yang harus menjalani operasi.
Dua hari usai banjir bandang menerjang aktivitas belajar mengajar siswa, seperti di SMPN 3, masih diliburkan. Tebalnya lumpur yang ditinggalkan banjir menyebabkan fasilitas penunjang belajar dan buku-buku ikut rusak.
Para siswa yang terlanjur berdatangan akhirnya bergotong royong membersihkan ruang-ruang kelas.
Selain menelan korban jiwa puluhan orang, banjir bandang juga merusak sejumlah infrastruktur kantor pemerintahan, rumah sakit hingga sekolah. Letak bangunan-bangunan tersebut berada tak jauh dari bantaran aliran Sungai Cimanuk.