Liputan6.com, Jakarta - Tren pembayaran menggunakan uang elektronik (eMoney) perlahan mulai tumbuh di Indonesia. Dengan ini, diharapkan turut memperbesar penetrasi cashless society. Istilah cashless society sendiri ditujukan bagi mereka yang mengurangi penggunaan uang tunai dalam hal bertransaksi.
Setidaknya, itu adalah harapan PT Dimo Pay Indonesia (Dimo) sebagai salah satu pemain dalam industri teknologi finansial. Dianggap lebih efisien, transaksi menggunakan metode cashless ini dinilai lebih aman.
Chief Executive Officer (CEO) Dimo, Brata Rafly, pun menargetkan Dimo dapat berkontribusi dalam pertumbuhan cashless di Indonesia.
Baca Juga
Advertisement
"Ke depan kami ingin orang-orang tidak lagi membawa cash (uang tunai) karena itu tidak sederhana. Sedangkan cashless jauh lebih mudah, lebih aman dalam bertransaksi," kata Brata saat ditemui di kawasan Jakarta, Kamis (22/9/2016).
Dimo sendiri, kata Brata, saat ini tengah mendorong teknologi cashless yang dimilikinya. Produk teknologi Dimo adalah Pay by QR, QR Store, QR eCommerce & Pay in App dan QR Cashier.
Pay by QR, misalnya saat ini telah terintegrasi dalam mobile banking, layanan eMoney dan sejumlah merchant seperti Lazada dan Giordano.
Melalui Pay by QR, pengguna hanya perlu melakukan pembayaran dengan menggunakan smartphone miliknya tanpa harus mengeluarkan uang tunai.
"Kami berharap semuanya bisa menjadi cashless, setidaknya untuk memenuhi kebutuhan harian. Tahap awal mungkin sulit karena masih enggan beralih, tapi kalau sudah terbiasa, serta merasakan manfaat dan efisiensinya pasti bisa beralih," ungkap Brata.
(Din/Ysl)