Liputan6.com, Jakarta Satu lagi kabar bahagia datang dari sineas Indonesia. Nokas, film karya ManuelAlberto, akan diputar di EurasiaInternational Film Festival 2016 di Almaty, Kazakhstan.
Yang lebih istimewa lagi, film ini adalah hasil karya sineas asal Kupang, sekaligus menghadirkan sebuah adat dari wilayah timur Indonesia yang jarang diangkat. Yakni, soal adat perkawinan yang mesti menyertakan mahar dalam jumlah tertentu.
Baca Juga
Advertisement
Persoalan mahar inilah yang harus ditanggung oleh Nokas, pria 27 tahun yang hendak melamar gadis pujaannya yang bernama Ci. Dalam sinopsis yang dimuat di laman resmi situs Eurasia International Film Festival, Nokas disebut harus menyiapkan dana untuk pesta pernikahan yang digelar di dua tempat yang berbeda.
Masalahnya, Nokas bukan berasal dari keluarga kaya. Ia, adalah seorang petani yang mengurus sawah dan sayur di kebunnya.
"Untuk film Nokas, Saya lebih memilih gaya dokumenter observasional jika mengikuti klasifikasi dokumenter oleh BillNichols, " kata ManuelAlberto mengenai film berdurasi 76 menit yang ia buat selama tiga tahun ini.
Dalam Eurasia International Film Festival 2016, Nokas mendapat jadwal pemutaran pada Senin, 26 September mendatang. Tanggal ini sekaligus juga merupakan world premiere alias pemutaran perdana film Nokas di dunia. Ke depannya, Manuel Alberto berniat untuk mengerjakan proyek film fiksi panjang sebagai kelanjutan kariernya. (Karmin Winarta)