Liputan6.com, Jakarta - Obligasi Berkelanjutan I PT Bank Mandiri Tbk Tahap I tahun 2016 menarik minat para investor. Hal ini terlihat dari penawaran awal (bookbuilding) yang diterima penjamin emisi dengan nilai Rp 9,6 triliun atau 1,9x dari target emisi sebesar Rp 5 triliun.
Dari nilai yang diserap tersebut, Rp 1,1 triliun adalah obligasi Seri A dengan jangka waktu 5 tahun, Rp 1,5 triliun obligasi Seri B dengan tenor 7 tahun, dan Rp 2,4 triliun obligasi Seri C yang akan jatuh tempo dalam 10 tahun.
Menurut Direktur Finance and Treasury Bank Mandiri Pahala N Mansury, tingginya penawaran yang masuk mengindikasikan kepercayaan investor yang baik kepada perseroan dalam mengelola bisnis.
Baca Juga
Advertisement
“Kami bersyukur dengan keberhasilan penerbitan obligasi ini karena dapat membantu Bank Mandiri melakukan ekspansi bisnis terutama dalam rangka mendukung ketersediaan infrastruktur nasional,” ungkap Pahala seperti dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (23/9/2016).
Dalam penerbitan ini, perseroan menetapkan kupon obligasi Seri A sebesar 7,95 persen, Seri B 8,50 persen dan kupon untuk obligasi Seri C adalah 8,65 persen.
Adapun penjamin pelaksana emisi penerbitan obligasi berkelanjutan ini adalah Mandiri Sekuritas, Danareksa Sekuritas, Bahana Securities dan Trimegah Sekuritas Indonesia.
Pahala melanjutkan, perseroan berencana menggunakan sebagian dari hasil penerbitan obligasi tersebut untuk membiayai pembayaran obligasi subordinasi perseroan yang jatuh tempo tanggal 11 Desember 2016.
Secara keseluruhan, rencana penerbitan Obligasi Berkelanjutan I ini adalah sebesar Rp 14 triliun yang akan dilakukan dalam kurun waktu 2016-2018 mendatang.
Paska pernyataan efektif yang diperoleh dari OJK pada 22 September 2016, Bank Mandiri akan melakukan proses penjatahan pada 28 September 2016 sedangkan tanggal terbit Obligasi adalah pada 30 September 2016. (Gdn/Ndw)