Liputan6.com, Jakarta - Dealer Moments in Time menjual sebuah sertifikat kepemilikan saham pertama Apple milik Steve Jobs. Setifikat tersebut diketahui tertinggal di kantor pendiri Apple itu setelah dirinya digantikan oleh CEO Apple berikutnya, John Sculley pada 1985.
Rupanya, pada dokumen bersejarah Apple itu terdapat tanda tangan langka Steve Jobs. Kini, sertifikat itu dijual secara terbuka bagi siapa saja yang rela merogoh US$ 195.000 (setara dengan Rp 2,5 miliar) dari koceknya.
CEO Moments in Time Gary Zimet mengatakan, sertifikat kepemilikan saham itu dipercayakan padanya oleh seorang pegawai Apple yang tak ingin disebut namanya.
Beberapa waktu lalu, pegawai tersebut menyelamatkan sertifikat Steve Jobs dari tempat sampah di kantor pusat Apple. Ia menyimpannya selama 31 tahun.
Baca Juga
Advertisement
Sebagaimana Tekno Liputan6.com kutip dari ZDNet, Sabtu (24/9/2016), dahulu, Jobs meninggalkan kantor tanpa membereskan barang-barang miliknya. Salah satu yang tertinggal adalah sertifikat kepemilikan saham yang terpajang di dinding kantornya.
Jobs sendiri memiliki 11 persen saham Apple saat perusahaan tersebut go public tahun 1980. Sayangnya, setelah didorong ke luar tahun 1985, ia menjual semua sahamnya, kecuali saham originalnya.
Ia pun masih menyimpan saham tersebut hingga akhirnya saham tersebut nilainya melonjak dari US$ 130 juta (sekitar Rp 1,6 triliun) pada 1985, menjadi US$ 60 miliar (setara Rp 779 triliun) setelah kematian Jobs.
Zimet sendiri membuktikan keaslian sertifikat kepemilikan saham Jobs, yakni dengan adanya lubang-lubang perforasi tahun 1981 serta adanya cap Apple pada sertifikat tersebut.
Sebagai tambahan, pegawai yang namanya dirahasiakan itu juga menuliskan sebuah surat yang disahkan notaris untuk membuktikan legitimasi dokumen.
Zimet mengatakan, ia menilai sertifikat tersebut berdasarkan harga-harga yang biasanya dibanderol untuk barang-barang bersejarah Apple. Silicon Beats menyebutkan, sebelumnya di tahun 2011, surat dissolusi dari Co-founder Apple, Ronald Wayne laku sebesar US$ 1,5 juta (Rp 19 miliar) dalam sebuah pelelangan.
Ini bukan kali pertamanya sebuah dokumen bersejarah dijual. Pada tahun 2012, salinan konstitusi Amerika Serikat milik George Washington juga dijual seharga US$ 10 juta (setara dengan Rp 129 miliar) melalui sebuah pelelangan.
(Tin/Ysl)