Ikut Demonstasi, Serikat Pekerja Diminta Tak Anarkis

Kapolri dan Menakertrans meminta serikat pekerja tidak bertindak anarkis pada demontrasi besar-besaran 28 Januari mendatang. Demonstrasi menggugat kinerja 100 hari pemerintahan SBY-Boediono.

oleh Liputan6 diperbarui 27 Jan 2010, 05:35 WIB
Liputan6.com, Jakarta: Rencana demonstrasi besar-besaran 28 Januari mempertanyakan hasil kerja 100 hari pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Boedino tampaknya membuat pemerintah kalut. Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri serta Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar di Jakarta, Selasa (26/1), mengumpulkan 15 serikat pekerja.

Dalam pertemuan itu, Kapolri dan Menakertrans mengimbau buruh agar tidak turun ke jalan pada 28 Januari mendatang. Bahkan, Muhaimin meminta buruh tidak membawa nama serikat pekerja jika aksi yang dilakukan bermuatan politis.

Kamis besok, Komite Aksi Serikat Pekerja atau Serikat Buruh bakal mengerahkan 40 ribu buruh dan petani dari seluruh kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Mereka juga serentak bakal menggelar demonstrasi serupa di Bandung, Semarang, Surabaya, Batam, Riau dan Medan [baca: Ratusan Ribu Buruh Akan Demo 100 Hari].(BOG)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya