Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyatakan akan ada 60 ribu ekor sapi indukan yang masuk ke Indonesia mulai akhir tahun ini. Hal ini menyusul revisi Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 16 Tahun 2016 tentang Pemasukan Ternak Ruminansia Besar ke Dalam Wilayah Republik Indonesia.
Dengan revisi ini, Kementan akan mewajibkan pelaku usaha penggemukan sapi (feedloter) untuk mengimpor sapi indukan. Komposisinya, jika pelaku usaha atau importir mendapatkan kuota impor sapi bakalan 5 ekor, maka wajib juga mengimpor 1 sapi indukan.
Baca Juga
Advertisement
"Jadi 1:5. Kuotanya untuk pendekatan indukan breeding no limit. Berapa pun karena kita butuh stok kita. Jadi kita indukannya berapa silakan," ujar dia di Cikarang, Jawa Barat, Jumat (23/9/2016).
Enggar mengungkapkan, saat ini sejumlah importir telah mengajukan impor sapi bakalan. Sedangkan yang telah disetujui oleh Kemendag sebesar 300 ribu ekor. Dengan demikian, diperkirakan sapi indukan yang akan masuk sebesar 60 ribu ekor.
"Lagi bertahap mengajukan proposal. Sudah di-approve, bakalan lebih dari 300 ribu. Jadi dibagi lima (untuk indukan)," kata dia.
Enggar mengatakan sapi-sapi tersebut akan masuk secara bertahap dan kemungkinan sapi-sapi mulai masuk pada akhir tahun ini. Adanya sapi indukan ini diharapkan dapat meningkatkan populasi sapi di dalam negeri dan mengurangi ketergantungan impor secara perlahan.
"Bertahap, tidak mungkin sekaligus. Mereka juga shock kalau sekaligus. Mulai tahun sekarang, mereka sudah mulai mempersiapkan diri untuk akhir tahun ini masuk," tandas dia. (Dny/Gdn)