Liputan6.com, Jakarta - Indonesia punya banyak pemain berbakat yang usianya masih belia. Setiap tahunnya, Indonesia bisa memproduksi banyak bakat di dunia sepak bola.
Tanah Papua tak pernah berhenti menciptakan pemain brilian untuk sepak bola Indonesia, seperti Boaz Salossa, Patrich Wanggai, Titus Bonai, hingga Ferinando Pahabol.
Baca Juga
Advertisement
Selain Papua, ada beberapa daerah lain di Indonesia yang aktif menciptakan pemain bola. Dari banyak bakat belia yang dimiliki Indonesia, beberapa di antaranya ada yang mendapat ilmu di luar negeri.
Hanya saja, Indonesia terancam kehilangan para bakat belianya itu. Hal tersebut dikarenakan minimnya kebijakan olahraga di negeri ini. Mereka bisa saja memperkuat negara lain karena Indonesia masih kurang memperhatikan para atlet.
Siapa saja bakat belia Indonesia yang mempunyai kemungkinan untuk berganti kewarganegaraan? Simak di halaman selanjutnya:
Andri Syahputra
Andri Syahputra
Dalam dua tahun terakhir, Andri Syahputra menjadi buah bibir di pecinta sepak bola Indonesia. Ketika usianya masih tujuh tahun, dia bermain untuk klub asal Qatar, Al Khor.
Pada musim 2014/15, Andri bisa mencetak 42 gol dari 11 penampilan di Liga Qatar U-9. Namanya pun menjadi headline di berbagai media masa Qatar dan Indonesia.
Di awal tahun ini, Andri membawa Aspire Academy Qatar U-17 menaklukkan klub Spanyol, Celta Vigo U-17 dengan skor 3-1. Dalam pertandingan tersebut, dia mampu mencetak satu gol dan menyumbang satu assists.
"Saya nyaman bermain di sini (Qatar). Premier League (Inggris) dan La Liga (Spanyol) adalah favorit saya. Bermain di Spanyol? Saya harap itu terjadi suatu hari nanti," katanya ketika itu.
Andri yang tinggal di Qatar sejak usia lima tahun pun sempat mengundang tanya mengenai negara yang bakal dibelanya nanti.
"Mereka katakan kalau saya memperkuat Tim Nasional Qatar, saya mengkhianati Indonesia. Lihatlah lebih bijak," kicau Andri di akun Twitter pribadinya.
Advertisement
Abdurrahman Iwan
Abdurrahman Iwan
Selain Andri Syahputra, bocah cilik Indonesia lainnya yang mencicipi kompetisi sepak bola Qatar adalah Abdurrahman Iwan. Pria asli Jawa Barat ini dijuluki sebagai Maradona asal Indonesia.
Iwan sudah berprestasi sejak usia lima tahun. Dia menyabet dua gelar sekaligus dalam Qatar Star League (QSL) U-9 pada 2014/15. Iwan juga pernah menjadi pemain terbaik sekaligus top scorer bersama klubnya, Al Wakrah SC, dengan mengoleksi 42 gol.
Semusim setelahnya, putra dari Iwan Kuswanto itu berhasil mencetak 37 gol dan menyumbang sepuluh assists untuk timnya.
Richie Risnal
Richie Risnal
Fans cilik Persib Bandung ini memiliki nama Richie Risnal. Dia merupakan salah satu pemain muda Indonesia yang menimba ilmu di akademi sepak bola Belanda, Coerver Coaching Academy dan Bonjasky Academy.
Richie sudah menetap di Belanda sejak kecil. Dia punya bakat yang luar biasa dalam mengolah 'Si Kulit Bundar'.
Sihir Richie dalam menggiring bola membuat mantan bintang Juventus dan Timnas Belanda, Edgar Davids jatuh cinta. Selain jago mengolah bola, Richie rupanya juga handal dalam olahraga seni beladiri.
Advertisement
Khuwailid Mustafa Ibrahim
Khuwailid Mustafa Ibrahim
Ismed Sofyan merupakan pemain asal Aceh yang dikenal di seluruh Indonesia. Kini, ada remaja berusia 15 tahun yang bakal menjadi penerus Ismed Sofyan, yakni Khuwailid Mustafa Ibrahim. Baik Ismed maupun Ibrahim sama-sama bermain di lini pertahanan.
Ibrahim merupakan rekan satu tim Abdurrahman Iwan di Aspire Academy. Pada 31 Desember 2010, dia bersama timnya meraih juara satu 1st AKC Interclub di Qatar dan dia menggondol penghargaan sebagai pemain terbaik.
Ibrahim ternyata sudah masuk proyeksi Timnas Qatar untuk perhelatan Piala Dunia 2022. Meski demikian, dia juga sempat menyatakan kesediannya membela Timnas Indonesia.
"Saya bersedia jika kelak dipanggil membela timnas Indonesia. Tapi saya juga tidak keberatan jika timnas Qatar ingin memakai saya," kata Ibrahim.