Liputan6.com, Solo - Nama Arthur Bonai menjadi salah satu kejutan dari 24 nama pemain yang dipanggil Alfred Riedl untuk menjalani pemusatan latihan tim nasional Indonesia pada 22-27 September mendatang, di Solo. Bonai bakal menjadi debutan di Tim Garuda.
Terpilihnya Bonai sebenarnya tak terlalu mengejutkan jika dilihat dari kiprahnya bersama Perseru Serui di ajang Torabika Soccer Championship 2016 presented by IM3 Ooredoo. Pasalnya, kapten Perseru ini bisa dibilang sebagai salah satu aktor utama keberhasilan Cendrawasih Jingga merangkak ke papan tengah.
Perseru sendiri saat ini berada di peringkat ke-11 dengan koleksi 26 poin. Tim paling timur di Indonesia ini juga menjadi salah satu tim yang belum terkalahkan jika bermain kandang di Stadion Marora.
Baca Juga
Advertisement
Kontribusi Arthur untuk Perseru juga sangat menawan. Pemain yang juga masih saudara dengan mantan penyerang timnas Indonesia, Titus Bonai ini telah mencetak tiga gol dari 18 pertandingan. Raihan ini sekaligus menjadikan Arthur sebagai top skorer Perseru bersama Amadou Gakou.
Jika dilihat, Arthur merupakan pemain yang berposisi sebagai pemain sayap. Itu berarti dia akan bersaing ketat melawan Zulham Zamrun, Irsyad Maulana dan Septian David Maulana untuk memperebutkan tempat utama di Timnas Indonesia.
Salah satu syarat yang harus dimiliki sebagai pemain sayap adalah kemampuan dribel untuk menusuk pertahan lawan. Sayangnya, statistik dribel Arthur di TSC 2016 tidak terlalu baik karena hanya berada di angka 31 persen. Sedangkan pesaingnya, Zulham Zamrun memiliki persentase dribel di angka 49 persen dan Irsyad Maulana di angka 47 persen.
Kendati kalah dalam urusan dribel, Bonai masih memiliki keahlian lain yakni visinya dalam melepaskan umpan. Pemain berusia 25 tahun itu memiliki akurasi operan mencapai 78 persen, sama seperti Zulham. Sedangkan, Irsyad berada di bawah kedua pemain tersebut setelah meraih 72 persen akurasi operan.
Kelebihan lain yang dimiliki Arthur adalah dia bisa dimainkan sebagai gelandang tengah. Itu berarti Arthur bisa diduetkan bersama Evan Dimas atau Dedi Kusnandar dalam skema 4-4-2 milik Riedl.
Perlu diketahui ini merupakan kesempatan pertama Arthur memakai seragam timnas. Sebelumnya, dia juga sempat mendapatkan panggilan timnas namun urung gabung karena tidak diijinkan klub.
"Saat itu laga krusial di kandang karena jika tidak menang di kandang akan degradasi. Laga itu sekitar tahun 2014 lalu," kata Arthur. "Dulu waktu tidak dizinkan bergabung kan sempat kecewa? tetapi tidak apa-apa. Kalau saat ini tentunya bangga ya bisa ikut Timnas," kata Arthur sembari melempar senyuman.
(Yosef Deny Pamungkas)