Kegundahan Hati Agus Yudhoyono Sebelum Putuskan Maju di Pilkada

Agus mengatakan hari dimana ia mendaftarkan diri itu, sebagai hari yang panjang baginya, namun bersejarah dalam hidupnya.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 24 Sep 2016, 06:07 WIB
Agus Harimurti Yudhoyono menyampaikan pidato di DPP Demokrat, Jakarta, Jumat (23/9). Saat mengucapkan perpisahan dengan TNI, Agus tak kuasa menahan air matanya. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Agus Harimurti Yudhoyono bersama pasangannya di Pilkada DKI Jakarta, Sylviana Murni, mendaftarkan diri sebagai cagub-cawagub ke KPU DKI Jakarta pada Jumat, 23 September 2016.

Agus mengatakan hari pendaftaran ini merupakan hari yang panjang baginya serta bersejarah dalam hidupnya. Karena di hari itu, dia memutuskan untuk pensiun dini dari TNI agar dapat maju menjadi calon gubernur (cagub) di Pilkada DKI Jakarta 2017 mendatang.

"Tepatnya pukul 01.00 tengah malam, saya harus menentukan pilihan dan mengambil keputusan yang tidak mudah, apakah saya akan tetap menjalani karier saya di dunia militer atau akan menjalani pengabdian di lingkungan yang berbeda," ungkap Agus di Kantor DPP Demokrat Jalan Proklamasi 41, Jakarta Pusat.

Ia menceritakan dua hari lalu, empat partai politik, yaitu Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Demokrat memintanya untuk bersedia dicalonkan sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2017 -2022.

Saat tawaran itu datang, Agus tidak langsung menjawabnya. Butuh waktu baginya untuk mempertimbangkannya dengan matang.

"Waktu yang saya miliki untuk dapat menjawab permintaan tersebut amatlah terbatas karena saya baru kembali dari Darwin, Australia, untuk memimpin semua prajurit dalam rangka latihan bersama antara TNI Angkatan Darat dan tentara Angkatan Darat Australia," ujar Agus.

"Namun seorang pemimpin harus bisa dan berani mengambil keputusan, dan tanpa paksaan dan tekanan dari siapa pun, saya telah mengambil keputusan," sambungnya.

Apalagi, Agus merasa kalau dirinya memiliki tujuan yang baik. Untuk itu, ia meyakinkan dirinya untuk memilih menerima tawaran maju sebagai calon gubernur di Pilkada DKI Jakarta.

Menurut dia, banyak persoalan yang harus dituntaskan olehnya bila terpilih menjadi Gubernur Jakarta. Ia berharap, ke depannya Jakarta semakin aman, tertib, dan masyarakatnya semakin sejahtera.

"Serta terbebas dari penyimpangan terhadap hukum dan aturan, serta mengatasi permasalahan yang nyaris permanen seperti banjir dan kemacetan," kata dia.

Meski tahu itu semua bukan tugas yang mudah, Agus yakin jika dirinya dan Sylviana mampu bekerja bersama mewujudkan Jakarta yang ia impikan.

"Saya percaya Jakarta yang lebih baik dapat selalu kita wujudkan bersama. Semboyan dan semangat yang kami usung adalah Jakarta Untuk Rakyat, sekali lagi Jakarta Untuk Rakyat, karena memang Jakarta adalah milik rakyat, milik kita semua," kata Agus.

Dalam pidatonya, Agus juga meminta doa restu kepada warga Ibu Kota untuk dapat maju menjadi cagub dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 mendatang.

"Saya mohon dengan tulus doa restu bapak-bapak, ibu-ibu, serta saudara-saudara masyarakat Jakarta, dan masyarakat Indonesia pada umumnya agar niat dan tujuan baik ini insya Allah dikabulkan oleh Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa," ucap dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya