Misteri Jasad Berambut Pirang di Kulkas Sindikat Paspor Palsu

Lima warga negara asing ditahan dalam penggerebekan sindikat paspor di Bangkok, Thailand. Ada bukti tak terduga yang ditemukan.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 24 Sep 2016, 14:32 WIB
Ilustrasi paspor (Celeb Africa)

Liputan6.com, Bangkok - Polisi Thailand menggerebek operasi sindikat pemalsuan paspor di Bangkok. Sejumlah barang bukti disita: sejumlah dokumen perjalanan abal-abal, senjata api, narkoba jenis shabu, dan tubuh termutilasi seorang pria yang dibekukan dalam kulkas.

Sejauh ini aparat belum mengetahui identitas korban serta kaitannya dengan dengan komplotan pemalsu dokumen perjalanan itu.

Lima warga negara asing ditahan dalam penggerebekan yang berlangsung seru itu. Seorang anggota kepolisian mengalami luka tembak dari pistol yang diletuskan salah satu tersangka.

Kepala Kepolisian Bangkok, Sanit Mahathavorn mengatakan, mereka yang ditangkap adalah tiga orang yang berbicara Bahasa Inggris, serta seorang pembantu asal Myanmar dan suaminya.

Media di Thailand mengabarkan, tiga orang asing itu adalah dua warga Amerika Serikat dan satu Inggris. Namun belum ada konfirmasi soal kebenaran informasi tersebut.

Aparat juga menemukan sesosok jasad 'pria asing dengan rambut pirang' di dalam kulkas pembeku (freezer) di lantai pertama.

"Jasad itu dipotong dengan benda tajam menjadi enam bagian, dimasukkan dalam plastik hitam, dan diletakkan dalam freezer," kata Mahathavorn seperti dikutip dari BBC, Sabtu (24/9/2016).

Ia menambahkan, para tersangka kini sedang dimintai keterangan di kantor polisi di Bangkok barat daya.

Laporan BBC menyebutkan, perdagangan paspor palsu dan curian adalah bisnis besar di Thailand.

Pemalsuan Paspor MH370

Praktik haram sindikat paspor mengemuka saat pesawat Malaysia Airlines MH370 hilang tanpa jejak dua tahun lalu.

Kala itu dua pria Iran terbang dengan pesawat negeri jiran itu dengan paspor curian yang dibeli dari Thailand. Dugaan teror pun mengemuka.

Kepolisian Internasional (Interpol) yang berpusat di Prancis mengonfirmasi paspor masing-masing satu orang dari Italia dan Austria masuk ke database mereka setelah dicuri pada tahun 2012 dan 2013.

"Meskipun terlalu dini untuk berspekulasi tentang hubungan antara paspor dicuri dan pesawat yang hilang, jelas memprihatinkan bahwa penumpang bisa naik penerbangan internasional menggunakan paspor curian yang terdaftar dalam database Interpol," kata Sekretaris Jenderal Interpol Ronald K Noble saat itu.

Menteri Transportasi Malaysia Hishammuddin Hussein mengatakan, pihak berwenang sedang menelaah 4 nama mencurigakan dalam daftar penumpang. Juga telah menghubungi FBI dan badan-badan intelijen lainnya. Sejauh ini belum ada bukti sahih yang menunjukkan indikasi ada bom di dalam pesawat.

Malaysia Airlines MH370 hilang pada Sabtu 8 Maret 2014 dini hari pukul 02.40 waktu negeri jiran. Pesawat tujuan Kuala Lumpur-Beijing itu diketahui jatuh di posisi yang melenceng dari jalurnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya