Liputan6.com, Jakarta - Para bakal calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta tengah menjalani tes psikologi di Rumah Sakit Angkata Laut (RSAL) Mintohardjo, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat pagi ini.
Apa saja rangkaian tes psikologi yang dijalani para paslon hari ini?
Advertisement
"Tes klasika, kemudian tes wawancara di tempat terpisah," ujar Anggota KPU DKI Jakarta, Betty Epsilon Idroos di RSAL Mintohardjo, Minggu (25/9/2016).
Usai melaksanakan psikotes, 3 pasang cagub dan cawagub langsung menuju ke Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk tes urine, darah, dan rambut.
Menurut Betty, pemeriksaan yang dijalani hari ini merupakan rangkaian pemeriksaan kesehatan jasmani dan rohani. Pemeriksaan psikologi ini dilakukan RSAL yang bekerja sama dengan Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi).
Himpsi, kata Betty, memiliki metode khusus untuk memeriksa psikis para bakal calon gubernur dan wakil gubernur ini.
"Nanti mereka akan memberikan laporan kepada kami bahwa yang bersangkutan sudah diperiksa secara baik nanti akan kami tunggu hasil tesnya saja," ujar Betty.
Selain tes klasika atau tes tulis dan wawancara ada satu tes lagi yang masih dalam rangkaian tes psikologi yakni diskusi kelompok.
"Tes psikologi ini jadi keputusan bersama yang dikoordinasikan rumah sakit untuk mengetes kesehatan jasmani rohani dan bebas dari penyalahgunaan narkotika," kata dia.
"Besok mereka (Himpsi dan RS) pleno untuk menyimpulkan dan menganalisis, kami (KPU) akan mendapatkan jawabannya sekitar tanggal 27-28 September," pungkas Betty.
Tiga pasang calon gubernur dan wakil gubernur yang akan memeriahkan kontestasi di Pilkada DKI adalah pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, serta Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni.