Liputan6.com, Jakarta - Seorang remaja pasrah setelah orang tuanya memutuskan untuk menguburnya hidup-hidup demi menyembuhkan penyakit yang ia derita. Ana Ballesteros (18) dikubur hingga lehernya selama tiga hari di kebunnya sendiri.
Baca Juga
Advertisement
Ana tak henti merasakan sakit di punggungnya setelah sebelumnya pernah disambar petir. Hal ini membuatnya susah berjalan dengan baik. Walau sudah pergi ke rumah sakit, rasa sakit tersebut tak kunjung hilang.
Keluarga Ana pun kemudian membawa remaja perempuan tersebut pulang dan memilih untuk menggunakan pengobatan tradisional. Sebuah lubang pun disiapkan untuk mengobati penyakit yang diderita oleh Ana.
"Tetangga-tetanggaku menyuruhku untuk mengubur dirinya jika ingin Ana sembuh. Cara ini dipercaya dapat mengambil api dari cahaya, panas dari energi, dan bumi akan menyerap penyakit tersebut," terang ibu Ana panjang lebar seperti dikutip dari Mirror, Minggu (25/09/2016).
"Aku tidak tahu cara ini efektif atau tidak. Yang penting aku sembuh," tutur Ana sendiri.
Selain menderita sakit punggung yang membuatnya tak bisa berjalan dengan baik, Ana juga menderita rasa sakit di kaki akibat disambar petir tersebut. Ana berharap cara yang dipakai orang tuanya berhasil. Namun tidak demikian dengan dokter setempat yang mencibir mereka.
"Tak ada bukti ilmiah mengubur pasien yang disambar petir dapat membuat mereka sembuh," ucap seorang dokter lokal.
Ia menambahkan kalau masyarakat di daerah tersebut memang masih banyak memercayai kalangan kuno. Termasuk cara menyembuhkan penyakit, dari yang sepele sampai yang berbahaya.
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6