Liputan6.com, London - Kedatangan Antonio Conte ke Chelsea musim panas lalu membuka harapan besar bagi fansnya. Maklum, Conte datang dengan performa yang mentereng, yakni lima gelar domestik bersama klub raksasa Italia, Juventus.
Pengalaman Conte semakin bertambah setelah dia menangani timnas Italia dua tahun belakangan. Prestasinya juga tidak terlalu buruk karena Gli Azzurri sukses ke perempat final Piala Eropa 2016.
Baca Juga
Advertisement
Langkah Chelsea sendiri pada awal musim 2016/17 cukup meyakinkan. Di Liga Inggris mereka sukses tak terkalahkan dalam empat laga pembuka, termasuk tiga kemenangan secara beruntun.
Begitu pula di ajang Piala Liga Inggris. Mereka sukses meraih dua kemenangan yakni melawan Bristol Rovers dan Leicester City.
Langkah mereka di Liga Inggris mulai tersendat usai takluk 1-2 melawan Liverpool di Stamford Bridge, 16 September 2016. Alih-alih bangkit, The Blues justru takluk 0-3 dari tetangganya, Arsenal akhir pekan lalu.
Jumlah kebobolan pun memprihatinkan yakni mencapai sembilan gol dari enam laga di Liga Inggris atau total 13 gol dari delapan laga di semua kompetisi. Padahal selama ini Conte dikenal sebagai manajer yang kuat dalam mengorganisir pertahanan.
Komentar Conte
"Saya tidak tidur dua hari setelah kalah lawan Arsenal. Saya memikirkan tim ini," kata Conte seperti dilansir Soccerway.
"Saya harus cari solusi secepatnya karena kami bermain buruk melawan Arsenal. Kami harus berkembang jika tidak ingin terus berkutat di papan tengah klasemen," katanya menambahkan.
Lini belakang menjadi PR bagi Conte. Absennya John Terry terbukti berdampak besar, karena David Luiz, Gary Cahill, Branislav Ivanovic, dan Cesar Azpilicueta kerap membuat blunder.
Sejumlah nama diincar Conte untuk menambal lini belakangnya, Januari nanti. Seperti bek Burnley, Michael Keane, bek Middlesbrough Ben Gibson, serta dua nama besar lain yakni Leonardo Bonucci (Juventus) dan Kalidou Koulibalu (Napoli).
Tentu layak ditunggu utak-atik Conte untuk membawa Chelsea kembali ke jalur kemenangan. Apalagi konsentrasi Chelsea yang tidak terbagi ke kompetisi Eropa bisa membuat mereka meraih keuntungan pada paruh kedua musim nanti.
"Kami hanya hebat di atas kertas, bukan di lapangan. Padahal sebuah tim besar bukan hanya hebat di atas kertas, tetapi di lapangan," kata Conte mengancam anak asuhnya.
Advertisement