Resep Mujarab untuk Redakan Konflik Sengit Suami dan Istri

Pertengkaran dalam hubungan pernikahan bisa berakibat fatal apabila tidak ditangani sebaik mungkin.

oleh Adanti Pradita diperbarui 26 Sep 2016, 17:30 WIB
Pertengkaran dalam hubungan pernikahan bisa berakibat fatal apabila tidak ditangani sebaik mungkin.

Liputan6.com, Jakarta Ketika dua orang sudah terikat dalam hubungan pernikahan, hal seperti pertengkaran tentunya bukan sesuatu yang bisa diabaikan lagi. Tidak bisa dipungkiri bahwa perbedaan pendapat, kelelahan usai kerja dan sejumlah faktor relevan lainnya bisa dengan mudahnya memicu pertengkaran.

Sebagai pasangan yang sudah dewasa, cara mengatasi masalah penyebab pertengkaran diharapkan jauh lebih baik, efektif dan adil untuk kedua belah pihak. Ini berarti keduanya harus menghindari sikap seperti anak kecil yang lebih sering mengandalkan amarah, intonasi tinggi dan sifat mengacu pada ego tinggi untuk menyelesaikannya.

Lantas, bagaimana caranya agar hasil upaya meredakan pertengkaran dengan pasangan bisa berujung efektif dan adil? Berikut contoh sekaligus penjelasannya seperti dimuat di laman Family Share, Senin (26/9/2016).

1. Gunakan intonasi suara rendah ke sedang

Jangan pernah terlampau tinggi. Seburuk apa pun situasinya, semarah apa pun diri Anda kepadanya atau sebaliknya, alangkah baiknya apabila kata-kata yang keluar dari mulut Anda dilontarkan secara perlahan-lahan, tidak terbata-bata, jelas dan sopan.

Ini penting lantaran Anda akan terdengar lebih dewasa, menenangkan, patut didengar dan tidak berkesan seolah mau menyerang.

2. Berikan kesempatan untuknya berbicara

Meski pertengkaran mungkin berawal karena ulahnya. Kerendahan hati serta sifat dewasa Anda akan membuatnya sadar bahwa dirinya dihargai, didengar, dihormati pendapatnya, patut diperjuangkan dan dianggap dewasa cara berpikirnya.

Mendengarkan juga sebetulnya hal yang baik untuk Anda. Lantaran memberikan Anda waktu untuk menurunkan amarah dan mendengarkan penjelasan darinya yang mungkin penting dan mampu membuat Anda berpikir dua kali. 

3. Gerak-gerik tubuh sangatlah penting untuk diperhatikan

Ketika berbicara, pastikan Anda menatap matanya, usahakan jangan terlalu banyak menggunakan tangan untuk mendeskripsikan sesuatu, lalu kalau bisa bicara dalam posisi sedang duduk bukan berdiri dan badan Anda sepenuhnya mengarah kepada pasangan.

Ini semua penting karena bahasa tubuh yang salah atau terkesan terlalu agresif akan membuatnya merasa ditantang atau dilawan.

4. Jangan malu atau enggan untuk meminta maaf

Jika betul-betul bersalah maka sudah seharusnya Anda meminta maaf dan hindari upaya untuk membela diri dengan menangkal semua ucapannya.

Percaya atau tidak, meminta maaf baik tulus atau pun tidak akan membantu meyakinkan pasangan bahwa Anda mau mengaku salah, berniat untuk bertanggung jawab akan kesalahan yang diperbuat dan berkeinginan kuat untuk memulihkan situasi.

Apabila Anda tidak bersalah, meminta maaf tetap disarankan. Cobalah Anda yang duluan meminta maaf akan kesalahan yang diperbuat oleh pasangan. Katakan padanya bahwa Anda merasa bersalah karena mungkin kurang memberikan perhatian atau telah berperilaku buruk tidak sesuai dengan harapannya hingga bisa memicunya berbuat salah.

Sifat yang rendah hati ini justru akan membuatnya tak enak hati, lebih tergerak untuk berubah dan Anda pun merasa lebih lega karena bisa menerapkan sikap dewasa yang bahkan tidak semua orang sudah berumur pun bisa tanamkan.


Pancarkan aura positif

5. Berikan waktu dan jagalah jarak

Apabila memang betul pasangan Anda membutuhkannya. Jelaskan padanya bahwa Anda dan dirinya mungkin sedang terlalu lelah akan kerjaan di kantor dan tidak bisa berpikir jernih.

Terkadang pemicu pertengkaran suami-istri terbentuk dari hal-hal negatif yang muncul dari lingkungannya seperti, stres pekerjaan, kelelahan, atau alasan lainnya yang datang secara spontan dan sebetulnya hanya memberikan dampak yang bersifat sementara.

Oleh karena itu, jarak dan waktu perannya sangat penting guna membuat keduanya sadar berpikir dengan kepala jernih beberapa waktu setelah konflik mereda.

6. Tunjukkan perilaku dan respon yang positif

Manjakan dirinya, berikan senyuman lebar yang tulus, kecupan hangat di kening, pelukan erat yang nyaman, ciuman di bibir penuh hasrat, sentuhan halus di bagian pipinya, kemudian bisikkan ini ke dalam kupingnya, “semua akan baik-baik saja, aku mencintaimu.”

Kemudian, pasang video pernikahan Anda, nyalakan lagu favorit kalian berdua, ucapkan kembali dengan sepenuh hati sumpah pernikahan Anda di depan pasangan. Kemudian sajikan makanan kesukaannya, libatkan pasangan Anda dalam diskusi hangat namun serius antar kalian berdua di mana pembicaraan fokus pada solusi penyelesaian masalah yang mana harus dicatat di kertas atau papan tulis agar lebih bersemangat mengakhiri pertikaiannya.

Anda bisa juga mencoba untuk merayunya atau menunjukkan sisi manja nan seksi Anda agar amarah pertengkaran bisa secara sehat, cepat dan efektif terendam dan terselesaikan di atas ranjang. Umumnya ini berakhir dengan kedua sisi merasa puas.

7. Rencanakan liburan bersama

Agar tidak terlalu penat, Anda bisa diam-diam jadikan ide tersebut kejutan atau secara langsung melontarkannya agar kalian berdua bisa saling bantu mencari tiket, tempat penginapan dan mencari tahu hal-hal yang bisa dilihat di tempat berlibur itu.

Berikan dirinya kesempatan untuk kembali tersenyum mengetahui Anda telah membebaskannya atau berniat untuk melepaskan dirinya dari segala bentuk kepenatan atau kesibukan yang selama ini telah membuatnya stres.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya