Liputan6.com, Washington DC - Debat perdana dua calon Presiden Amerika Serikat, Hillary Clinton dan Donald Trump, akan digelar pada Senin malam, 26 September 2016 waktu setempat. Kedua kubu akan mempersiapkan amunisi masing-masing untuk mengalahkan lawan.
Tim kampanye Hillary Clinton akan mengundang miliarder Mark Cuban, yang bersikap antagonis terhadap Trump.
"Baru saja mendapat tempat duduk barisan depan untuk menyaksikan @HillaryClinton mengungguli @realDonaldTrump di "Humbling at Hofstra"," cuit Mark Cuban dalam akun Twitternya,@mcuban, seperti dikutip dari Sydney Morning Herald pada Senin (26/9/2016).
Donald Trump tak tinggal diam. Dalam cuitan di akun Twitternya, miliarder nyentrik itu mengaku akan mengundang seorang perempuan yang pernah jadi masa lalu Bill Clinton, suami Hillary, dan akan mendudukkannya di sebelah Cuban.
Nama perempuan itu adalah Gennifer Flowers. Pengakuan bahwa ia punya hubungan terlarang dengan Bill Clinton dibeber di tengah kampanye pilpres 1992.
Bill sebelumnya membantah hubungan tersebut. Namun belakangan ia mengakuinya di bawah sumpah.
Flowers pun menanggapi cuitan Donald Trump. "Hai Donald. Kau tahu aku berada di pihakmu dan pasti aku akan hadir dalam debat!" tulis Flowers dalam akun Twitternya, @gennflowers.
Namun, tim kampanye Trump membantah mengundang Flowers. "
"Kami tidak mengundangnya secara resmi dan kami tidak mengharapkan kehadirannya dalam debat sebagai tamu kampanye Trump," kata manajer kampanyenya, Kellyanne Conway, kepada CNN.
Advertisement
Sementara itu, Gubernur Indiana yang jadi cawapres Trump, Mike Pence, mengatakan ungkapan capres Partai Republik itu mengundang Flowers hanya untuk membuyarkan konsentrasi pihak Clinton.
Pada Senin malam, kedua capres akan bertarung di panggung debat yang berdurasi 90 menit.
Jajak pendapat terbaru NBC News/Washington Post menunjukkan, Clinton memimpin dua persen di atas Trump, dengan pencapaian 46 persen.
12 Tahun Jadi Selingkuhan Clinton
Gennifer Flowers, yang pernah jadi model seksi di majalah Penthouse--mengaku pernah 12 tahun jadi kekasih rahasia Bill Clinton.
Pada 23 Januari 1992, tabloid The Star mengungkap Gennifer sebagai "simpanan" Clinton.
Kala itu, pemberitaan tersebut nyaris menenggelamkan kampanye kepresidenan Bill. Namun, beberapa hari kemudian, Hillary langsung tampil, memainkan peran sebagai istri yang mendukung suaminya dalam sebuah wawancara di program 60 Minutes, ketika Bill membantah kabar perselingkuhannya.
Namun, enam tahun kemudian, Bill Clinton mengaku pernah berhubungan asmara dengan Gennifer Flowers pada 1970-an.
Kepada MailOnline, mantan model yang sempat jadi penyanyi dan pengasuh kolom tentang hubungan seksual di New Orleans, mengaku tak menyesali hubungannya.
Justru hubungannya itu yang membuka jalan menjadi model Penthouse dengan bayaran fantastis US$ 1 juta, penulis buku soal skandalnya, penyanyi kabaret berpakaian minim, dan lalu menjadi penasehat kolom.
Gennifer yakin benar, seandainya Hillary tak mengandung Chelsea, ia pasti masih bersama Bill.
"Bill dan aku pasti masih bersama saat ini, jika bukan demi politik. Saat itu hanya ada aku, Billy, dan Hillary, tapi kemudian muncul Chelsea," kata dia seperti dimuat News.com.au pada 2013 lalu.
Gennifer menambahkan, jika perselingkuhannya dengan Clinton terjadi hari ini, bakal ada banyak bukti SMS dan e-mail. Untungnya ia punya bukti rekaman berupa percakapan telepon.
"Kalau saja aku tak memilikinya dan Monica tidak punya gaun biru itu, kami dianggap sebagai orang gila yang mengaku-ngaku."
Apa pun, kala itu Gennifer mengaku akan memilih Hillary Clinton jika ia mencalonkan diri jadi Presiden 2016 mendatang. Meski ia menduga, Hillary masih mempertahankan keutuhan keluarga hanya demi karier politik. "Aku suka jika kita punya presiden perempuan. Dan Hillary adalah yang terdekat untuk mencapainya."
Entah mengapa, belakangan ia merapat ke Donald Trump.
Advertisement