Liputan6.com, Jakarta Tiba-tiba Kepulauan Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah menjadi pusat perhatian para yachters. Sedikitnya 28 perahu pesiar (yachts) dari 6 negara, USA, New Zealand, Australia, France, Italy, England, Switzerland bersandar di destinasi wisata bahari terelok di Jateng itu, sejak 24-25 September 2016. Mereka hadir mayoritas dari Aswindo, satu dari Yayasan Cinta Bahari itu dalam rangkaian Sail Karimunjawa 2016.
Tentu dari yachts-nya, wisman itu bisa menyaksikan konser eksotik, Karimunjawa Sunset Jazz yang digelar di dermaga wisata Pulau Karimunjawa, Sabtu (24/9 sore. Sambil menyaksikan langit menguning, suasana beransur gelap, sunset sore itu jadi penuh kenangan. Irama musik jazz yang dimainkan Dwiki Dharmawan & friends menambah romantis suasana sore itu. Wisatawan yang di dermaga juga berjubel penuh.
Advertisement
Hadirnya yachters itu membawa pemandangan yang asyik di Karimunjawa. Raseno Arya, Asdep Pengembangan Pemasaran Pariwisata Segmen Personal, Kemenpar menyebut Karimunjawa Sunset Jazz juga memberi impact yang kuat karena dibawakan oleh artis kawakan dan ditonton oleh para sailers.
"Nilai promonya menjadi lebih kuat, karena Kemenpar memang sedang menggenjot bahari sebagai destinasi utama. Tujuh dari 10 top destinasi yang oleh Pak Menpar Arief Yahya disebut 10 Bali baru itu juga berbasis bahari,"ujar Raseno Arya.
Sebut saja Tanjung Kelayang Belitung, Tanjung Lesung Banten, Kep. Seribu Jakarta, Mandalika Lombok, Labuan Bajo NTT, Wakatobi Sultra dan Morotai Maltara. Sedangkan tiga yang berbasis pada alam dan budaya non laut adalah Danau Toba, Borobudur Jateng dan Bromo Tengger Semeru.
Beberapa musisi dan penyanyi jazz kenamaan Indonesia turut beraksi dalam kegiatan ini, seperti Mus Mujiono, Ita Purnamasari, Iwan Abdie, dan Dwiki Dharmawan tampil memukau. Tepuk tangan riuh bergema setiap kali lagu usai dibawakan. Tidak hanya wisatawan nusantara, puluhan wisatawan mancanegara turut menonton acara ini.
Para Yachter yang sedang mengeksplorase alam, pulau-pulau, pantai, bawah laut ikut happy. Mereka sedang mengikuti Sail Karimunjawa 23 s/d 26 September dengan tema “Pesona Bahari Karimunjawa 2016."
Rebecca (67 tahun), yachter dari Amerika Serikat senang menonton konser ini.
"Saya sudah sebulan lebih melakukan perjalanan laut di Indonesia, baru kali ini saya bisa mendapat tontonan musik berkualitas sambil nikmati keindahan sore pulau Karimunjawa. Rasanya tidak mau beranjak dari sini," ujar Rebecca sambil tersenyum senang.
Mendapatkan kesan yang mendalam, Rebecca ingin nantinya mengajak semua kerabatnya untuk datang lagi ke Pulau Karimunjawa. Tidak hanya menikmati keindahan alamnya, tapi juga ketagihan dengan kuliner serba laut khas Karimunjawa.
Kepulauan Karimunjawa merupakan destinasi wisata bahari unggulan Jawa Tengah. Tidak hanya menawarkan keindahan alam tetapi wisatawan juga dapat menikmati kuliner khas kepulauan tersebut.
Di kepulauan ini sendiri terdapat sekitar 27 gugus pulau dengan keunikan tersendiri dan semua berpasir putih yang membentang di sepanjang pesisir pantai. Luas teritorialnya kurang lebih 107.225 hektare dan kekayaan alam laut yang masih alami dan indah dengan banyaknya terumbu karang dan biota laut yang bisa dilihat dengan kasat mata.
Sejak tanggal 15 Maret 2001, Karimunjawa ditetapkan oleh pemerintah Jepara sebagai Taman Nasional. Karimunjawa adalah rumah bagi terumbu karang, hutan bakau, hutan pantai, serta hampir 400 spesies fauna laut, di antaranya 242 jenis ikan hias. Beberapa fauna langka yang berhabitat disini.
Dari puluhan gugus pulau tersebut hanya terdapat lima pulau yang sudah dihuni sekitar 9.000 jiwa, yakni tinggal di Pulau Karimunjawa, Pulau Kemujan, Pulau Parang, Pulau Nyamuk, dan Pulau Genting.
Kadisbudpar Jateng Prasetyo Aribowo menambahkan, Sail Karimunjawa 2016 ini memang mengundang yachters asing yg berlayar di perairan Indonesia untuk datang menikmati Karimunjawa. Event ini diawali dengan kegiatan Aksi Sapta Pesona pada pukul 07.00-10.00 yg dibuka oleh Oneng Setya Harini, MM, Asdep Tata Kelola Destinasi Pariwisata & Pemberdayaan Masyarakat Kemenpar RI.
Aksi yang diikuti masyarakat lokal dan yachters asing dalam bentuk aksi bersih bersih lingkungan Karimunjawa. Aksi ini merupakan wujud komitmen pemerintah dalam membangun kesadaran Sapta Pesona di lingkungan pariwisata.
"Kegiatan berikutnya adalah Lomba Perahu Hias pada pukul 10.00-12.00 yang diikuti masyarakat lokal pemilik perahu wisata. Kegiatan ini dimulai dengan parade perahu hias dari Tanjung Gelam menuju ke lokasi di mana yachters asing buang sauh, yaitu di perairan Dermaga Lama" kata Prasetyo Kadisbudpar Jateng.
(Adv)