Liputan6.com, Jakarta American Institute of Stress (ASI) menggolongkan stres sebagai satu kondisi yang sangat subjektif. Stres sangat susah didefinisikan bahkan ditengarai. Lalu, jika stres susah dijelaskan bagaimana kita akan mengukur tingkat stres dalam diri kita?
Baca Juga
Advertisement
Dilansir dari stress.org, Hans Selye pernah mendefinisikan stres sebagai bentuk respons non-sepesifik dari tubuh akibat tekanan dan beban rohani yang melebihi kemampuan maksimum rohani itu sendiri.
Jika tidak diantisipasi dengan baik, stres bisa memicu reaksi dalam bentuk nyeri dada, nyeri ulu hati, sakit kepala, dan jantung berdebar. Namun dengan definisi seperti itu tidak semua orang bisa mengetahui seberapa besar tingkat stres hari ini.
Para psikolog menyebut stres bisa diketahui secara dini dengan melihat gambar di atas. Jika Anda melihatnya statis atau tak bergerak maka Anda tidak dalam keadaan stres. Namun jika Anda melihatnya seolah bergelombang maka tidak menutup kemungkinan Anda sedang stres. Semakin cepat gelombang itu, tingkat stres Anda semakin tinggi.
Lalu apa yang Anda lihat?
(War)
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6