Liputan6.com, Jakarta Kanker ginekologi merupakan penyakit yang berkembang di organ reproduksi wanita, seperti vulva, vagina, leher rahim, rahim, ovarium, dan tuba yang semuanya terletak di dalam panggul. Penyakit ini penyebab terbesar keempat kematian di dunia.
Satu dari tujuh wanita yang mengalaminya tidak dapat menyebutkan gejalanya. Statistik baru ini mengejutkan karena kanker ini merupakan penyebab paling umum kematian di kalangan perempuan. Di Inggris, setiap hari kanker ginekologi bisa menewaskan 21 orang.
Advertisement
Selama ini banyak mitos yang beredar mengenai penyakit kanker, dilansir laman Mirror, Selasa (27/9/2016).
Mitos 1
Hanya ada dua jenis kanker, yaitu serviks dan ovarium.
Kenyataan: kanker ginekologi dimulai dalam sistem reproduksi wanita. Dan ada lima jenis penyakit kanker, yaitu serviks, ovarium, dan rahim. Dua lagi kurang terkenal, yaitu vulva dan kanker vagina.
Mitos 2
Kanker ginekologi hanya mempengaruhi wanita yang lebih tua.
Kenyataan: semua jenis kanker termasuk ginekologi memang mempengaruhi orang tua karena tubuhnya yang sudah aus. Namun, kanker ginekologi dapat mempengaruhi perempuan muda juga.
Saat ini telah terjadi peningkatan jumlah wanita muda yang didiagnosis dengan kanker serviks. Paling umum terjadi pada wanita di bawah 35 tahun. Jumlah ini meningkat 20 persen sejak 2008.
Mitos 3
Kanker ginekologi membunuh secara diam-diam tanpa tanda atau gejala.
Kenyataan: tanda-tanda itu sebenarnya sudah dirasakan oleh wanita, tapi mereka mengabaikannya. Gejalanya termasuk,
- Pendarahan tidak teratur, atau biasa perdarahan.
- Tekanan perut presistent atau kembung.
- Perubahan vagina.
- Perubahan usus.
Mitos 4
Orang dengan kanker ginekologi adalah promiscuous seksual atau orang yang berhubungan seksual dengan siapa saja.
Kenyataan: Ini sama sekali tidak benar. Bahkan, Anda dapat mengembangkan salah satu dari lima kanker, meski masih perawan.
Mitos ini mungkin berasal dari kenyataan kalau sebagian besar penderita kanker ginekologi, contohnya kanker serviks, disebabkan oleh HPV yang ditularkan melalui kontak kulit ke kulit. Namun, Anda tidak perlu melakukan seks penetratif untuk kontrak HPV.
Mitos 5
Tidak perlu tes Pap Smear serviks jika masih perawan
Kenyataan: Sebagian besar kasus kanker serviks disebabkan oleh HPV. Jadi penting bagi semua wanita untuk menghadiri Pap Smear serviks.
Perlu diketahui HPV bukan satu-satunya penyebab kanker serviks dan ada faktor risiko lainnya yaitu merokok, pola makan yang buruk, atau memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.