Liputan6.com, Jakarta Dewasa ini, untuk menjadi terkenal tidaklah sulit. Kemajuan teknologi menawarkan banyak ragam medium bagi orang-orang untuk berkreasi dan berkarya sekreatif mungkin. Salah satu platform tersebut yakni musical.ly.
Baca Juga
Advertisement
Aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk membuat video berdurasi 15 menit. Keunikan musical.ly memikat pengguna yang mayoritas berusia 13-20 tahun dalam mengekspresikan diri mereka.
Menurut Marketing Manager musical.ly Indonesia, Seona Choi, secara global, aplikasi ini telah menarik perhatian lebih dari 130 juta pengguna. Setidaknya, lebih dari 10 juta video diunggah setiap harinya di aplikasi ini.
"Kami juga berkolaborasi dengan artis dan musisi dunia yang berpengaruh di dunia hiburan. Sebut saja, Ariana Grande, Selena Gomez, Lukas Graham, dan lainnya," tukas dia saat ditemui di Jakarta.
Sementara di Indonesia sendiri, musical.ly telah memikat 3,1 juta pengguna untuk berpartisipasi. Saking viralnya, dirasa perlu dibentuk satu medium untuk menyatukan para muser (sebutan untuk pengguna musical.ly) di Indonesia.
Indonesian Representative Musers (IRM) merupakan jawaban untuk hal tersebut. Meski masih seumur jagung, IRM terbukti mampu meraup massa. Misalnya saja, pada pertemuan pertama mereka di Batavia Market, lebih dari 1.400 orang datang untuk berpartisipasi dalam acara tersebut.
Berikut bincang-bincang Liputan6.com dengan IRM yang ditemui di Jakarta baru-baru ini.
IRM berdirinya sejak kapan dan atas gagasan siapa?
IRM secara resmi dibangun dan dijadikan satu tim pada tanggal 27 Agustus 2016. Pihak musical.ly sendiri yang memilih anggota dan menyatukan mereka.
Bagaimana latar belakang dan tujuan berdirinya IRM?
Yang pasti karena jumlah muser di Indonesia makin besar, oleh karena itu dirasa perlu adanya satu wadah untuk menyatukan para muser.
Tujuannya untuk menjadikan IRM sebagai komunitas yang menginspirasi bagi para muser Indonesia lainnya. Selain itu, komunitas ini juga didirikan agar para muser mudah untuk mendiskusikan event atau campaign yang akan berlangsung, serta mengikuti tren internasional dan berkomunikasi dengan muser dari negara lain.
Anggotanya sendiri sudah berapa orang dan bagaimana perkembangannya?
Untuk menjadi anggota IRM, muser harus memiliki kriteria tertentu dan mengikuti aturan yang ada. Karena itu, yang menyeleksinya dari pihak musical.ly sendiri. Rencananya, jumlah IRM akan dibatasi maksimal 25 orang.
Apa saja acara-acara yang sudah kalian adakan?
Sejauh ini, yang resmi baru Indo Muser Meet Up yang diadakan para Sabtu, 24 September 2016, di Batavia Market, Kota Tua, Jakarta. Ke depannya, akan ada acara-acara lain yang diadakan muser di Jakarta maupun di daerah lain.
Selain itu, kami juga mengadakan campaign online. Misalnya, ketika hari batik, muser diminta membuat video sambil memakai batik untuk menunjukkan kekayaan budaya Indonesia.
Selain di Indonesia, IRM ada di mana lagi?
Tiap negara mempunyai komunitas perwakilan muser masing-masing, misalnya di Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Brasil, Korea, Filipina, Jepang, dan lainnya.
Kami biasanya berkomunikasi lewat group chat muser Internasional untuk melakukan kolaborasi dengan muser dari luar negeri.
Sedikit testimoni selama menjadi IRM?
Raka Hernanda (@rakaherr):
Seru, sih. Bisa kenal dengan muser lain yang selama ini cuma ditonton videonya. Dan lagi, aku bisa mengisi waktu luang. Jadi sekarang kalau lagi ga ada kerjaan, ya bikin video yang unik.
Cynthia Santa Gunawan (@CynthiaSanta):
Sejak jadi IRM, aku merasa kreativitasku lebih terasah. Berkenal dengan muser lain dari dalam dan luar negeri juga memperluas jaringan pertemananku.
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6