Liputan6.com, Jakarta - Project Titan milik Apple selama ini dikabarkan sebagai sebuah proyek untuk mengembangkan mobil listrik. Sejauh ini, spekulasi itu didukung tindakan Apple yang mempekerjakan banyak karyawan dengan keahlian di bidang otomotif selama beberapa waktu terakhir.
Meski begitu, sebuah laporan jurnalis PC Mag bernama Tim Bajarin baru-baru ini seolah mengonfirmasi bahwa Project Titan bukanlah sebuah proyek yang mengembangkan sebuah mobil.
Informasi yang Tekno Liputan6.com kutip dari Ubergizmo, Rabu (28/9/2016), menurut analisis Bajarin, ada sejumlah hal yang mengindikasikan hal tersebut, yang patut dipertimbangkan.
Baca Juga
Advertisement
Sebagai permulaan, Bajarin menunjukkan bahwa menciptakan sebuah mobil merupakan hal yang sangat sulit. Terlebih, industri otomotif merupakan industri kompetitif dengan sejumlah pemain lainnya yang lebih berpengalaman.
Alih-alih menyebut Project Titan sebagai proyek pengembangan mobil listrik, Bajarin menilai Project Titan ditujukan untuk meningkatkan fungsi kendaraan melalui sebuah perangkat lunak atau keras. Tujuannya, tentu membuat sebuah kendaraan memiliki kemampuan lebih pintar atau bahkan otonomos.
Sebagai contoh, kemungkinan Apple membuat sebuah perangkat self-driving yang bisa dipasang ke mobil oleh seorang mekanik, sehingga memberikan sejumlah sensor yang lebih cerdas. Bisa jadi, perusahaan pembesut iPhone itu bakal menghadirkan sebuah sensor kamera yang terhubung dengan iPad, sehingga memudahkan navigasi pada mobil.
Mengutip PC Mag, tentunya produk-produk Apple seperti iPhone, iPad, serta Mac akan menghadirkan manfaat tersendiri bagi Project Titan.
Yang jelas, isu mobil listrik ini masih bersifat spekulatif, apalagi jika mempertimbangkan bahwa Apple kini menunda sementara proyek ini serta memutus hubungan kerja dengan banyak karyawannya. Mungkinkah analisis yang dikemukakan Bajarin terbukti benar?
(Tin/Why)