Liputan6.com, New York - Debat perdana Calon Presiden Amerika Serikat telah digelar di Hofstra University pada 26 September waktu setempat. Adu argumen yang berlangsung selama 90 menit antara Hillary Clinton dan Donald Trump pun berlangsung panas.
'Duel' yang dipandu oleh pembaca berita NBC News Lester Holt tersebut terdiri dari tiga segmen, masing-masing berdurasi 30 menit dan membahas topik berbeda.
Advertisement
Pada segmen pertama, keduanya harus menanggapi pertanyaan terkait topik "Mencapai Kesejahteraan" yang diajukan oleh Holt. Sejumlah pertanyaan mengenai kebijakan ekonomi pun diajukan, seperti pajak dan krisis perumahan.
Dalam segmen pertama itu, Trump sempat menumpahkan kemarahan kepada suami Hillary, Bill Clinton. Menurutnya, Bill telah melakukan kesalahan besar yang membuat kondisi industri AS begitu lesu.
"Suami Anda menandatangani NAFTA (The North American Free Trade Agreement) yang merupakan hal terburuk yang terjadi dalam sejarah industri manufaktur AS," ucap Trump. Sementara itu, Hillary menanggapinya dengan senyuman kecut.
Pada segmen kedua yang membahas tentang "Arah Amerika", Holt mengajukan pertanyaan mengenai penembakan terhadap orang keturunan kulit hitam oleh polisi yang terjadi di Amerika Serikat. Sejumlah isu terkait ras dan kekerasan dengan senjata api pun menjadi fokus debat.
Kali ini Hillary menyerang Trump kala taipan bisnis asal New York itu menyebut bahwa stop and frisk--menghentikan pengendara dan melakukan penggeledahan-- merupakan taktik efektif untuk mengurangi kejahatan senjata api.
Hillary menyebut, taktik stop and frisk bukanlah hal konstitusional dan tidak efektif. Mantan Menteri Luar Negeri AS itu menambahkan, saat ini belum ada kesetaraan perlakuan antara warga kulit putih dan kulit hitam.
Pada segmen ketiga, yakni "Mengamankan Amerika", Hillary dan Trump saling beradu argumen soal rencana mereka dalam menghancurkan ISIS. Dalam kesempatan itu, Trump juga sempat menyerang Hillary mengenai perjanjian nuklir Iran.
Seperti dilansir dari website Election Central, debat Capres AS berikutnya dijadwalkan berlangsung pada 9 Oktober 2016 di Washington University, St. Louis, Missouri, dan dipandu oleh pembawa berita CNN, Anderson Cooper.
Berbeda dengan debat pertama, debat kedua mengambil konsep town meeting di mana setengah dari pertanyaan akan diajukan langsung oleh warga dan setengah lainnya dari moderator. Topik yang dibahas dalam debat didasarkan pada kepentingan masyarakat yang tercermin di media sosial dan sumber lainnya.
Debat Capres AS Hillary Vs Trump telah berakhir, saksikan cuplikannya di sini: