Liputan6.com, New York - Di luar dugaan, calon presiden Amerika Serikat (AS) asal Partai Republik, Donald Trump sama sekali tak menyinggung skandal seks yang melibatkan suami Hillary Clinton sekaligus presiden ke-42 AS, Bill Clinton. Padahal sebelumnya ia berniat menguncang salah satu kekasih rahasia mantan Gubernur Arkansas itu.
Ternyata Trump punya alasan sendiri mengapa ia mengunci rapat-rapat mulutnya terkait urusan yang satu itu.
Advertisement
"Saya sangat senang karena mampu menahannya. Karena saya sangat menghormati Chelsea Clinton dan menahan diri untuk mengatakan sesuatu," ujar Trump ketika seperti dikutip dari Daily Mail, Selasa (27/9/2016).
Ketika ditodong apa yang hendak disampaikannya, miliarder AS itu pun terkesan ragu menjawab.
"Mungkin saya akan katakan pada debat berikutnya," kata ayah lima anak itu.
Sementara itu mantan Wali kota New York, Rudy Giuliani mencoba menjelaskan sikap capres yang didukungnya tersebut.
"Ia (Trump) menahan diri untuk mengatakan apa yang saya tahu persis dengan senang hati akan dikatakannya. Ia ingat Chelsea Clinton duduk di antara penonton," kata Giuliani.
Sebelumnya, suami dari Melania Trump itu sempat mencuit di akun Twitternya ia akan mengundang perempuan dari masa lalu Bill dalam ajang debat pilpres. Sosok yang dimaksudnya adalah Gennifer Flowers yang mengaku memiliki hubungan terlarang dengan suami Hillary.
Tak berapa lama, tim kampanye Trump membantah bahwa mereka melayangkan undangan kepada Flowers.
Sejak lama, Bill dikabarkan terlibat dalam skandal seks dengan sejumlah perempuan seperti Juanita Broaddrick, Kathleen Willey, Paula Jones hingga Monica Lewinsky. Terkait dengan Flowers, ia sendiri telah mengakuinya di bawah sumpah.
Debat perdana dua kandidat capres AS ini berlangsung di Hofstra University selama 90 menit. Bertindak sebagai moderator adalah jurnalis senior NBC Lester Holt.
Dalam pertemuan pertama keduanya, terdapat tiga tema yang dibahas yaitu ekonomi, keamanan, dan arah AS.
Kendati saling serang gagasan, namun baik Trump maupun Hillary sama-sama menyatakan akan menerima apapun hasil pilpres pada 8 November mendatang.
Sang miliarder bahkan menyatakan bahwa ia akan memberikan dukungan penuh jika kelak Hillary yang terpilih menjadi orang nomor satu di Negeri Paman Sam.
Debat pilpres AS kedua akan berlangsung pada Minggu 9 Oktober waktu setempat. Washington University di St. Louis akan menjadi tuan rumah acara yang akan dipandu oleh Anderson Cooper dari CNN dan Martha Raddatz dari ABC News.