Kisah Merry Riana, Wanita Sukses Pencetak Sejuta Dolar

Di usia 26 tahun wanita ini mampu mendapat penghasilan sebesar US$ 1 juta.

oleh Vina A Muliana diperbarui 28 Sep 2016, 11:08 WIB
Motivator Merry Riana (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Merry Riana, miliarder muda kelahiran 29 Mei 1980 ini tidaklah dibesarkan dari keluarga yang serba ada. Orang tua Merry adalah seorang pebisnis dan ibu rumah tangga. Hal ini membuatnya terbiasa untuk berusaha lebih keras untuk menggapai apa yang diinginkan.

Perjalanan hidup Merry Riana dimulai setelah lulus Sekolah Menengah Atas (SMA). Dalam acara Inspirato Liputan6.com, Merry bercerita bahwa setelah lulus SMA ia berencana untuk masuk ke salah satu universitas swasta di Jakarta. Namun sayang, rencana tersebut kandas akibat adanya kerusuhan di tahun 1998.

Orang tua Merry Riana akhirnya mengirimnya untuk melanjutkan sekolah di Singapura. Hal ini dilakukan kedua orang tuanya agar Merry Riana bisa aman dan terhindar dari krisis moneter yang melanda.

”Waktu itu rasanya seperti ada dalam film perang. Saya diminta pergi agar saya selamat,” ungkap Merry.

Keinginan Merry Riana dan keluarga untuk bisa mendapat penghidupan yang lebih baik ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Tanpa persiapan bekal dana yang memadai, orang tua Merry akhirnya meminjam dana dari pemerintah Singapura.

Jumlah dana beasiswa dari bank pemerintah Singapura yang mencapai 40 ribu dolar Singapura. Uang tersebut harus dilunasi setelah Merry Riana lulus kuliah dan bekerja.

"Utang saya untuk biaya kuliah mencapai 40.000 dolar Singapura atau setara dengan lebih dari Rp 400 juta. Tapi itulah yang saya hargai dari perjuangan orang tua," ucap dia.

Dana tersebut sangatlah minim, karena setelah dihitung-hitung ia hanya mangantongi 10 dolar Singapura selama seminggu. Merry mengungkapkan, dengan uang pas-pasan yang dimiliki, ia harus super hemat untuk bisa menggunakannya untuk kebutuhan sehari-hari.

"Makanya kadang puasa makan atau makan pakai mie instan selama bertahun-tahun. Kuliah bawa bekal sepotong roti tawar dan itupun makannya di toilet biar enggak ada satupun yang lihat," tuturnya.

Hal itu berangsur hampir setiap hari di tahun pertamanya kuliah. Kehidupan yang sangat memprihatinkan tersebut mendorongnya untuk mencari penghasilan sampingan. Merry mulai untuk bekerja serabutan seperti menjadi petugas membagikan pamflet/brosur di jalanhingga menjadi penjaga di toko bunga.

Titik baliknya adalah pada saat ia berulang tahun yang ke-20 tahun, ia membuat resolusi bahwa ia harus mengalami kebebasan finansial di umurnya yang ke-30 tahun.

Niat besar dan usaha keras yang dijalaninya pun akhirnya membuahkan hasil. Setelah lulus kuliah, Merry akhirnya bertekad untuk bisa bekerja atau menjalankan bisnis.

Hari-hari setelahnya dihabiskan Merry untuk bekerja keras. Merry menghabiskan waktu 14 jam setiap hari untuk menyelesaikan pekerjaannya. Hanya setahun setelah dia bekerja, tepatnya di usia 23 tahun, Merry mampu mendapat penghasilan 220 ribu dolar Singapura.

Setahun berikutnya, dia mendirikan perusahaan Merry Riana Organization (MRO) di tahun 2004. Alhasil di usianya yang baru mencapai 26 tahun, ia mampu mendapat penghasilan dengan total mencapai 1 juta dolar AS.

Kini Merry Riana dikenal sebagai pengusaha, penulis dan motivator yang ulung. Pengalaman meraih sukses dibagikan kepada orang lain dengan berbagai cara, seperti menjadi pembicara di seminar, perusahaan, sekolah, serta melalui media seperti jejaring sosial, media massa, dan membuat video. (Vna/Ndw)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya