Liputan6.com, Jakarta Kata orang, hindari melibatkan masalah uang dalam hubungan pertemanan, persahabatan, apalagi hubungan cinta. Bukan rahasia lagi, tak sedikit yang putus, bahkan bercerai setelah lama menikah, lantaran masalah uang.
Uang adalah perkara tabu dalam hubungan asmara. Terlebih lagi, masalah utang, baik itu kita yang berutang pada pasangan, maupun pasangan yang berutang pada kita. Dua-duanya sama-sama tidak enak. Tapi, jika menghadapi kondisi kekasih Anda mengalami kesulitan keuangan, lalu meminta bantuan Anda, masa iya, sebagai orang terdekat kita diam saja?
Advertisement
Menurut artikel yang dilansir dari Daily Worth pada Kamis (29/9/2016), cek dulu 3 hal ini sebelum Anda meminjamkan uang pada kekasih.
Lihat dulu tujuannya
Sejak awal, lihat tujuan dia meminjam uang. Jika tujuannya untuk bisnis, Anda boleh saja mempertimbangkan untuk meminjamkannya. Jika uang yang ia pinjam untuk konsumsi pribadi, belanja kebutuhannya, atau untuk membiayai kencan dengan Anda, sebaiknya Anda tidak meminjamkannya. Pria yang baik tidak akan meminjam uang pada kekasihnya untuk keperluan dirinya sendiri.
Hindari perasaan ego karena punya piutang pada pasangan
Pada saat kita meminjamkan uang, kita merasa punya andil ‘saham’ pada pasangan. Kita pun lantas merasa berwenang untuk mengambil keputusan-keputusan personal dalam kehidupan pasangan. Jika ini yang terjadi, sebaiknya berhentilah berharap hubungan cinta Anda bisa langgeng.
Berani bilang tidak
Bagaimana jika memilih untuk tidak meminjamkan uang, meski Anda mampu meminjamkannya? Tak perlu takut mengatakan dengan tegas bahwa Anda tidak bisa meminjaminya uang, karena ada kebutuhan lain yang harus Anda penuhi. Jika ia pria yang baik, maka ia akan mengerti. Jika ia terus memaksa atau kecewa, tampaknya Anda perlu mencermati kembali hubungan Anda dengannya.
(Ficky Yusrini)